marilah kita sambut sebuah revolusi dari sepak bola indonesia. yang jauh dari kekuatan politik di indonesia ini.karena banyak politisi yang berlomba-lomba untuk menjadi pengurus pssi. karena di pssi sangt banyak uangnya.
saya ketika adyaksa daud jadi menpora tidak berani mencampuri atau istilah kerennya membina pada waktu itu nurdin halid sudah masuk penjara dan dengan enaknya dia masih bisa memimpin pssi dari penjara . karena pada waktu itu menpora yang di endorse oleh pks tidak berani untuk membina pssi karena takut dengan sanksi fifa
azrum makarim yang menggantikan joko driyono menjadi sekjen pssi terus menerus membuat pernyataan - pernyataan yang saat itu di tujukan untuk membela pssi. yaitu salah satunya adalah ketika menjawab kritikan dari presiden bahwa pssi adalah sebuah organisasi yang tidak pernah prestasi atau msikin prestasi dan hanya penuh dengan politisi saja.
ketika pelatih kita diganti dari alfred riedle maka media-media semacam antvn menemukan medan untuk menebarkan fitnahnya bahwa pelatih belanda tersebut tidak menghargai pemain-pemain indonesia dan cenderung mencari-cari akan kebobrokan pssi saat itu karena nirwan d bakrie berusaha untuk menguasai pssi tersebut.
revolusi pengurusan pssi dimulai ketika prestasi timnas u19 di obok-obok oleh badan timnas yang merupakan bawahan dari pssi yang waktu itu di wakili oleh timnas u19. akhirnya pssi u19 di bantai di hkbu. itu merupakan salah management dari badan timnas yang dikepalai oleh lanyala mataliti dan lebih menyakitkan lagi adalah ketiak di cotiff yang dikirimkan adalah timnas u19b. yang dilatih oleh relly rere. betapa bodohnya pssi periode lanyala mataliti
No comments:
Post a Comment