bukan tokoh bola. itulahyang membuat menpora ingin membekukan sepak bola??? |
aku rela pssi kena kasus suap jika pssi itu bisa berprestasi. kalau berani pssi silakan suap ketika di partai final dan akhirnya menjadikan juara bagi timnas indonesia. ini yang kadang membuat mau muntah dan juga tidak percaya dengan segala apa yang dilakukan oleh pengurus pssi .yang sebagain besar dari mereka adalah anggota dari politik yang kalah dalam pemilihan presiden. ini.
sebut saja sang ketua dari pssi si lanyala mata picek yang merupakan ketua dari pemuda pancasila , dan juga wakilnya dari demokrat yang sekarang ini kehilangan banyak kursi di parlement . ini menunjukkan bahwa rakyat indonesia sekarang ini telah sadar akan politik dan memilih orang-orang yang layak untuk dipilih dan untuk duduk di parlemen . tidak seperti yang dimiliki oleh demokrat yang pendukungnya sekaran gini terjun bebas. dan juga pks yang sering kali di kebiri oleh partai - partai politik yang sekarang ini menjadi partai yang berkoalisi dan menjadi partai yang mereka namakan dengan nama partai merah putih
ketegasa dari sang pemerintah yang mengelolah sepak bola indonesia yang merupakan olah raga yang dicintai oleh bangsa indonesia. karena indonesia dalam setiap perhelatan internasionalnya selalu kalah. dan ini menunjukkan ketidak becusan dari pengurus pssi yang sering kali dalam pemilihan pasukannya untuk dikirimkan dalam suatu event internasional hanya sekedar ikut saja tanpa berpikir prestasi .
setiap kegiatan yang pssi lakukan hanya demi uang saja. mungkin anak-anak pada generasi yang akan datang jika ingin belajar tentang organisasi yang selalu gagal. lihatlah pssi. pelajari pssi yang selalu gagal ambillah contoh buruk dari pssi yang gagal dalam memajukan organisasinya.
sejak awal didirikan ligina pada tahun 1994 sampai sekarang tak ada satupun prestasi yang dipersembahkan oleh pssi. hanya saja kehadiran timnas u19, yang juara di akui-akuai oleh pssi sebagai hasil karyanya. ini menunjukkan bahwa sikap pssi hanya bersikap opportunis dan tidak mau bekerja dari bahwa dan selalau mengakui kerja orang lain yang terlebih dahulu berprestasi.
No comments:
Post a Comment