Marilah maju bersama saudarah papuaku . dengan otsus yang anda miliki
Sering kali di media asing, kita di suguhkan banyak hal yang negative tentang Indonesia. Kita sebagai anak banyak kadang sedih sekali membacanya. Tidak ada kah hal - hal
yangbaik yang kita capai terutama dalam bidang pembangunan di seluruh banyak Indonesia.
Kadang media televise juga tidak adil dalam memandang perkembangan pembangunan yang di lakukan oleh pemerintahan Indonesia.
Mungkin kita harus melindungi , diri dari pemberitaan negative tersebut mungin cara ektrimnya adalah tidak melihat acara tv sperti bedah editorial di metro tv dan juga apa kabar Indonesia baik pagi siang ataupun malam, kayaknya dari kacamata mereka kita ini adalah Negara yang akan kiamat. Kita harus terus memberikan kabar bertia yang baik yang ada di dunia .
kita lihat sekarang di media , terutama televise. Kayaknya mereka tidak bangga dengan Indonesia. Indonesia selalu d i gambarkan dengan Negara gagal kejahatan di mana-mana dan juga ketidak adilan . mental para politis yang kebanyakan suka korupsi
Antara lain korupsi yang semakin menggunung , dan juga semakin tidak jelasnya arah pembangunan kita. Kita punya saudarah papua ini tertutama infrastruktu yang telah merdeka selama 50 tahun. Kadang di lemparkan saja oleh para pemimpin papua dan juga tokoh papua yang ada di luar negari , akan lebih baik jika mereka kembali ke papua dan membangun propinsi lain.
Hal ini yang kadang mengherankan saya . kenapa isu ini di pelihara terus menerus oleh beberapa televise yang sudah pasti kita ketahui bahwa dia adalah milik dari partai politik tertentu. Mereka selalu mengkritisi pemerintah.
Padahal jika di lihat dari kinerjanya lumayan bagus juga pemerintah saat ini mereka sudah menghasilkan banyak propinsi dari pemekaran sehingga layanan kepentingan public bisa di potong dan sehingga mereka lebih memperhatikan rakyat mereka.
Jadi ketertinggalan papua secara infrastruktur adalah salah satunya kesalahan dalama pengaturan di masa pemerintahan pak harto , selama hamper 32 tahun. Dan pemerintah sby kena imbasnya. Semoga saja pemerintahan sby terus berjalan sampai akhir masa jabatanya.
Dan salah satu keputusan dari sby adalah membentuk otonomi khusus dan plus+plus bagi rakyat papua dan kekhususan itu tidak di miliki oleh propinsi lain . dibawah ini adalah kekhususan yang di miliki oleh rakyat papua.
UU baru yang akan dibuat ini bertujuan untuk memberikan penegasan lagi bahwa Papua adalah pertama, Papua itu khusus, istimewa, unik simestris dalam pemerintahan Indonesia. Kedua, mengenai identitas dan jati diri orang Papua , ketiga, percepatan pembangunan, dan keempat, UU ini harus memberikan makna rekonsiliasi untuk membangun sebuah kehidupan sosial politik yang lebih damai secara berkelanjutan.
“4 dasar itu yang coba kita jabarkan dengan pemerintah Papua. Kita perkuat dalam konteks kewenangan yang seluas-luasnya, tidak hanya kewenangan dalam konteks undang-undang saja, tapi juga dalam konteks kementrian dan lembaga yang selama ini melaksanakan urusan di Papua yang harus turut memberikan pelimpahan kewenangannya kepada Papua,” ujar Velix.
Menurutnya kewenangan seluasnya sebetulnya merupakan sebuah kunci dari kegiatan pembangunan, pemerintahan,
dan pelayanan kepada masyarakat bagi masyarakat bahwa memang, termasuk pemberian kewenangan keuangan yang lebih proporsional, adil, dan yang sesuai dengan konteks sosial budaya, wilayah yang ada di Papua, sehingga dana sektoral, dana perimbangan, dana bagi hasil, kegiatan APBN, dan kegiatan investasi asing dalam negeri harus mengikuti desain dan kebijakan daerah dan memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi rakyat Papua dan Pemerintah Papua, dan Pemerintah Papua berhak mempunyai saham diberbagai dunia investasi, seperti di Freeport maupun apapun investasi di Papua.
Ini supaya memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD).
Kemudian, untuk kerangka pembangunan, dimana kalau disebutkan Otsus hanya beberapa point-point yang dikelola, tetapi UU Pemerintahan Papua ini (Otsus Plus) adalah UU otonomi komprehensif yang didalamnya mengatur semua aspek didalam pembangunan, urusan kewenangan, dan urusan pusat dalam daerah, dan juga mengatur kewenangan-kewenangan yang selama ini dikelola oleh para menteri. Dengan begitu para menteri juga memberikan perhatian kebijakan pembangunan kepada Papua,
memberikan pendekatan yang lebih spesifik terhadap kondisi sosial budaya dan politik di Papua. Termasuk kementrian dalam alokasi dananya kepada Papua.
“Kenapa kita harapkan seperti itu, karena 20 point itu harus diberikan kepada Papua dalam kebijakan pembangunan. Dalam UU baru itu tentunya untuk menata kelembagaan di Papua, baik eksekutif, DPRP dan MRP . Kenapa kita harapkan MRP hadir, itu agar hak-hak dasar orang asli Papua dikelola baik, karena kita harapkan seluruh kegiatan PMA, PMD, dan kementrian yang diberikan kepada kabupaten/kota, itu harus wajib dikoordinasikan dengan MRP, untuk memberikan pertimbangan, atau persetujuan bagi kabupaten/kota dan seluruh invenstasi yang ada di Papua,” bebernya.
“Karena MRP fungsinya memberikan perlindungan kepada hak-hak dasar orang asli Papua, perlindungan adat dan agama, dan itu basisnya ada di kabupaten/kota.
MRP juga mempunyai otoritas dalam memberikan pertimbangan bagi pemerintah kabupaten/kota,” sambungnya.
Lanjutnya, UU baru juga mengenai kerangka politik hukum dan HAM. Dimana kita harus memahami bahwa Papua memiliki hal yang sangat spesifik dalam sosial politik, sehingga kita harapkan UU ini memberikan karakter dan tujuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan sosial politik, hukum dan HAM, termasuk pemberian amnesty, grasi, dan abolisi kepada saudara-saudara yang berseberangan pandangan dengan NKRI, dan pemberian perhatian kepada saudara-saudara yang adaIah luar negeri . Dengan kata lain UU ini memberikan makna rekonsiliasi dalam segala aspek kehidupan.
Tim Audit Dana Otsus
Sementara itu Wakil Ketua II DPRP, Yunus Wonda, mengatakan sangat mendukung kebijakan Gubernur Papua membentuk tim audit dana Otsus yang dipergunakan selama ini, dan juga adanya evaluasi dana Otsus tersebut, supaya dapat diketahui dana Otsus yang dipergunakan selama ini sasarannya seperti apa, dan manfaatnya seperti apa yang di dapatkan dari otsus ini
Friday, 31 May 2013
selamat menikmati otsu saudarah papuaku. pasti kalian lebih maju
Tuesday, 14 May 2013
Marilah kita belajar, dan terus belajar agar daya saing kita bertambah
Nikmatnya pendidikan. Mungkin banyak yang mengatakan bahwa
pendiidkan adalah salah satu hal yang di jadikan ukuran suatu bangsa dan Negara
sebagai ukuran makmur ataupun tidak
suatu Negara . salah satunya adalah kemudahan para pendudukan ataupun rakyatnya
dalam mengakses pendidikan walaupun tidak gratis asal pendidikan dapat di akses
oleh seluruh rakyat suatu negara dari belbagai macam kalangan.
Saya kurang setuju dengan itu bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka
dia pasti enak dalam menjalani kehidupannya !!. karena bukan masalah tinggi
rendahnya pendidikan tetapi bagaimana system pendidikan yang di selenggarakan oleh Negara dapat
menciptakan manusia yang punya keahlian. Dan juga bagaimana menciptakan manusia
agar mampu menggunakan ketrampilan ataupun apa yang merka dapat di universitas
untuk dapat menghidupi sendiri.
Banyak sekali ketrampilan yang harus di kuasai oleh
seseorang agar mereka dapat bertahan hidup dan juga mampu menciptakan peluang
di dalam jaman sekarang . Sekarang ini jamannya teknologi informasi dan harus
di akui banyak sekali peluang untuk terus mendapatkan pemasukan ataupun penghasilan tambahan jika kita bisa
menangani teknologi informasi ini.dalam artian menangani teknologi informasi
adalah kita tidak gaptek dan juga mampu memanfaatkan peluang yang ada dalam
kemajuan teknologi informasi
Adanya gaget baru ataupun penemuan baru dalam bidang
teknologi informas akan membawa peluang baru bagi orang yang menguasai dengan
cepat setiap peluang, antara lain kita dapat membuat aplikasi yang bisa di
gunakan ole pengguna gaget untuk dapat menyelesaikan kebutuhan mereka terutama
bisnis dan lain sebagainya . karena yang kita kelolah adalah informasi dan
penyajiannya . dan pastinya dengan data yang bisa kita peroleh di internet kita
dapat belajar segala hal sehingga kita dapat membuat semacam usaha sendiri
untuk dapat membuat software by order ataupun software custom
Salah satu unsur terpenting dalam pendidikan adalah ketersediaan
buku. Seandainya buku di diskon seperti bensin mungkin aku akan menganggrakan
50 persen dari gajiku untuk membeli buku. Karena menurutku asal kita bisa
membaca dan mempratekkan apa yang kit abaca kita akan mempunyai kemampuan
sehingga dalam dunia yang penuh persaingan ini kita dapat berjuang. Dan dapat
memberikan anak cucu kita sesuatu bekal agar mereak tidak kalah dalam kehidupan
ini
Minat baca masyarakat Indonesia masih kurang jika di
bandingkan dengan Negara tetangga. Dan lebih lagi semangat untuk menulis apa
yang mereka ketahui sangat sedikit . sehingga bidang pustaka ataupun leterasi
kita masih kurang.
Jik a kita bandingkan dengan Negara jepang. Negara jepang
meskipun sudah hancur oleh bom dan mereka kalo di ukur maka hamper sama dengan
Indonesia. Tetapi kenapa kita sebaga suatu Negara kok kalah. Mungkin kurangnya kita membaca dan juga mencboa
sesuatu yang baru . sebagai salah satu penyebab kalahnya kita bersaing dengan
seperti Negara-negara tersebut
Semoga saja. Dengan adanya kemduahan dalam mengakses
internet dan juga buku yang murah-murah . maka kita akan punya modal untuk
dapat mengejar ketertinggalan kita. Dan salah satu cara adalah jalankan agenda
itu . malaupun kadang kita harus merasa tersalib dengan orang lain.
Makanya marilah kita bersekolah walaupun ktia sudah merasa
tua. Tetapi semangat untuk memajukan ilmu itu yang harus kita jalankan .
Selamat berjuang untuk mendapatkan sesusuatu yang kita
impikan karena dalam niat pasti ada sesuatu yang dapat kita jadikan sesuatu
yang berharga untuk diri kita.
Kemampuan kita dalam membaca dan jgua berbagi pasti akan
membuat kita mempunyai lahan baru dalam menambhakan penghasilan kita. Salah
satu hal adalah kebiasaan kita dalam menulis .
Monday, 13 May 2013
Pandangan amerika terhadap Indonesia
dalam suatu acara tv. kita pernah di hina sedemikian rupa, kita adalah negara yang tidak jelas, oleh seorang penyanyi yang terkenal. lalu apakah kata pengamat amerika terhadapa kita sebagai bangsa indonesia semoga tulisan ini mencambuk kita untuk lebih peduli dalam menngkatkan kapasistas kita agar kita tidak di hina lagi, semoga para pengambil kebijakkan lebih bijak.. dan televisi tidak lagi menyorot tentang gagalnya negeri ini.
masih banyak anak dari negeri ini yang begitu cinta terhadap negeri ini. tentang keunikannya dan juga keberagamanany..
Oleh R William Liddle
Barack Husein Obama adalah Presiden Amerika Serikat pertama yang sempat tinggal di Indonesia pada masa kecilnya. Ketika beliau dilantik hampir dua tahun silam, kepeduliannya kepada Indonesia diharapkan lebih besar ketimbang pendahulu-pendahulunya di Gedung Putih.
Sebagai pengamat yang sudah manula, yang sempat menilai kebijakan semua presiden AS kepada Indonesia sejak John F Kennedy, saya sendiri pada awalnya tidak meragukan keistimewaan Obama dalam hal ini.
Namun, kepedulian seseorang secara pribadi dan perhatiannya sebagai presiden adalah dua hal yang bisa berbeda jauh. Dalam hubungan Indonesia-Amerika, ada alasan kuat untuk bersikap skeptis terhadap dampak jangka panjang kunjungan Obama, yang telah tertunda berkali-kali dan kini dijadwalkan hanya satu atau dua hari saja.
Singkat saja: posisi Indonesia terletak jauh di bawah posisi Amerika dalam percaturan politik global masa kini. Di panggung dunia, Indonesia belum menjadi pemain sedang, apalagi besar. Lebih terperinci, sumber daya politik yang dimiliki Indonesia dan bisa dimanfaatkan untuk membantu atau melawan Amerika, tentu demi mengajukan kepentingan Indonesia sendiri, masih sangat sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain. Kenyataan itu berarti bahwa Indonesia gampang dilupakan atau dikesampingkan pemain lain.
Reputasi melonjak
Contoh penting adalah bidang ekonomi. Salah satu keperluan utama Amerika kini adalah pemulihan laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri setelah keguncangan krisis perbankan tiga tahun lalu. Terus terang saja, di Asia hanya China yang bisa membantu kami. Ekonominya bertumbuh pesat setelah pergeseran kebijakan ekonomi dari komunis ke kapitalis tiga dasawarsa lalu. Jadi, tidak sulit dipahami kalau Obama memprioritaskan China dalam perjalanan pertamanya ke Asia tahun lalu. Seandainya bank-bank Indonesia berlimpah dollar, Obama pasti sudah lama mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma.
Contoh penting kedua adalah konflik Amerika dengan gerakan-gerakan Islam radikal yang mengancam keamanan nasional kami. Negara saya sedang berperang di Irak dan Afganistan yang bisa dirunut pada serangan Al Qaeda di New York dan Washington pada 11 September 2001. Sejak itu, masyarakat Amerika merasa amat terancam oleh kelompok Islam radikal. Perlawatan Obama ke India kini harus dilihat sebagian dalam rangka itu sebab kerja sama Pakistan, musuh bebuyutan India selama puluhan tahun, sangat diperlukan dalam perang Amerika di Afganistan. Harapan Obama, obsesi Pakistan dengan ancaman India bisa diredakan sedikit demi sedikit kalau Amerika menjadi perantara di belakang layar.
Sejauh mana Indonesia bisa membantu Amerika, sekali lagi dalam rangka mengajukan kepentingannya sendiri? Selama ini, khususnya sejak awal masa pemerintahan Presiden Yudhoyono tahun 2004, usaha-usaha dua pemerintahan kita terjalin rapat, khususnya terhadap kelompok Islam radikal. Banyak gembong Jemaah Islamiyah yang terlibat tindakan teroris dibunuh atau ditangkap dan diadili. Reputasi Indonesia melonjak sebagai negara bermayoritas Muslim yang paling berhasil melenyapkan jaringan teroris.
Namun, kerja sama dalam bidang ini terbatas. Indonesia adalah masyarakat Muslim terbesar di dunia serta negara demokratis terbesar ketiga, setelah India dan Amerika. Namun, hal itu tidak berimplikasi bahwa Indonesia berpengaruh di Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, tempat tinggal sebagian besar umat Islam di dunia. Klaim banyak pengamat dan pejabat bahwa Indonesia adalah semacam role model, suri teladan, bagi kekuatan prodemokrasi di dunia Muslim sama sekali tidak bergema di negara-negara bersangkutan. Pidato pertama Obama yang dialamatkan kepada umat Islam diucapkan di Kairo, bukan di Jakarta. Mesir diakui umum sebagai salah satu pusat peradaban Islam meskipun kini dikuasai diktator kejam yang tidak disukai di Washington.
Lebih sabar
Pembaca Indonesia, harap jangan salah sangka. Saya tidak bermaksud menyepelekan Indonesia atau kunjungan presiden saya. Justru sebaliknya: saya ingin menaruh kunjungan tersebut dalam kerangka realistis agar orang Indonesia menjadi lebih sabar sekaligus lebih gesit dalam pendekatannya kepada pemerintahan Obama.
Setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia sudah masuk sepenuhnya dalam sebuah proses modernisasi bersejarah yang akan menentukan masa depannya selaku negara kebangsaan dan pemain internasional yang berbobot. Proses itu mengandung dua dimensi utama: pendirian lembaga-lembaga politik yang demokratis serta lembaga-lembaga ekonomi yang ramah kepada pasar domestik dan global.
Pemerintah Amerika, di bawah seorang presiden yang bersimpati secara pribadi, bisa membantu banyak, misalnya melalui proyek-proyek bersama yang sedang ditingkatkan atau dirumuskan baru di bidang-bidang pendidikan, perlindungan lingkungan alam, perubahan iklim, perdagangan, dan penanaman modal.
Namun, hasil maksimal akan bergantung kepada kesadaran orang Indonesia bahwa Amerika, termasuk presidennya, gampang terdistraksi. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia sebaiknya bersikap eling dan waspada, bersiap-siap terus untuk mengelola dan mengarahkan kebijakan Amerika demi pencapaian tujuan-tujuan Indonesia.
masih banyak anak dari negeri ini yang begitu cinta terhadap negeri ini. tentang keunikannya dan juga keberagamanany..
Pandangan AS tentang Indonesia menurut W Liddle
Oleh R William Liddle
Barack Husein Obama adalah Presiden Amerika Serikat pertama yang sempat tinggal di Indonesia pada masa kecilnya. Ketika beliau dilantik hampir dua tahun silam, kepeduliannya kepada Indonesia diharapkan lebih besar ketimbang pendahulu-pendahulunya di Gedung Putih.
Sebagai pengamat yang sudah manula, yang sempat menilai kebijakan semua presiden AS kepada Indonesia sejak John F Kennedy, saya sendiri pada awalnya tidak meragukan keistimewaan Obama dalam hal ini.
Namun, kepedulian seseorang secara pribadi dan perhatiannya sebagai presiden adalah dua hal yang bisa berbeda jauh. Dalam hubungan Indonesia-Amerika, ada alasan kuat untuk bersikap skeptis terhadap dampak jangka panjang kunjungan Obama, yang telah tertunda berkali-kali dan kini dijadwalkan hanya satu atau dua hari saja.
Singkat saja: posisi Indonesia terletak jauh di bawah posisi Amerika dalam percaturan politik global masa kini. Di panggung dunia, Indonesia belum menjadi pemain sedang, apalagi besar. Lebih terperinci, sumber daya politik yang dimiliki Indonesia dan bisa dimanfaatkan untuk membantu atau melawan Amerika, tentu demi mengajukan kepentingan Indonesia sendiri, masih sangat sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain. Kenyataan itu berarti bahwa Indonesia gampang dilupakan atau dikesampingkan pemain lain.
Reputasi melonjak
Contoh penting adalah bidang ekonomi. Salah satu keperluan utama Amerika kini adalah pemulihan laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri setelah keguncangan krisis perbankan tiga tahun lalu. Terus terang saja, di Asia hanya China yang bisa membantu kami. Ekonominya bertumbuh pesat setelah pergeseran kebijakan ekonomi dari komunis ke kapitalis tiga dasawarsa lalu. Jadi, tidak sulit dipahami kalau Obama memprioritaskan China dalam perjalanan pertamanya ke Asia tahun lalu. Seandainya bank-bank Indonesia berlimpah dollar, Obama pasti sudah lama mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma.
Contoh penting kedua adalah konflik Amerika dengan gerakan-gerakan Islam radikal yang mengancam keamanan nasional kami. Negara saya sedang berperang di Irak dan Afganistan yang bisa dirunut pada serangan Al Qaeda di New York dan Washington pada 11 September 2001. Sejak itu, masyarakat Amerika merasa amat terancam oleh kelompok Islam radikal. Perlawatan Obama ke India kini harus dilihat sebagian dalam rangka itu sebab kerja sama Pakistan, musuh bebuyutan India selama puluhan tahun, sangat diperlukan dalam perang Amerika di Afganistan. Harapan Obama, obsesi Pakistan dengan ancaman India bisa diredakan sedikit demi sedikit kalau Amerika menjadi perantara di belakang layar.
Sejauh mana Indonesia bisa membantu Amerika, sekali lagi dalam rangka mengajukan kepentingannya sendiri? Selama ini, khususnya sejak awal masa pemerintahan Presiden Yudhoyono tahun 2004, usaha-usaha dua pemerintahan kita terjalin rapat, khususnya terhadap kelompok Islam radikal. Banyak gembong Jemaah Islamiyah yang terlibat tindakan teroris dibunuh atau ditangkap dan diadili. Reputasi Indonesia melonjak sebagai negara bermayoritas Muslim yang paling berhasil melenyapkan jaringan teroris.
Namun, kerja sama dalam bidang ini terbatas. Indonesia adalah masyarakat Muslim terbesar di dunia serta negara demokratis terbesar ketiga, setelah India dan Amerika. Namun, hal itu tidak berimplikasi bahwa Indonesia berpengaruh di Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, tempat tinggal sebagian besar umat Islam di dunia. Klaim banyak pengamat dan pejabat bahwa Indonesia adalah semacam role model, suri teladan, bagi kekuatan prodemokrasi di dunia Muslim sama sekali tidak bergema di negara-negara bersangkutan. Pidato pertama Obama yang dialamatkan kepada umat Islam diucapkan di Kairo, bukan di Jakarta. Mesir diakui umum sebagai salah satu pusat peradaban Islam meskipun kini dikuasai diktator kejam yang tidak disukai di Washington.
Lebih sabar
Pembaca Indonesia, harap jangan salah sangka. Saya tidak bermaksud menyepelekan Indonesia atau kunjungan presiden saya. Justru sebaliknya: saya ingin menaruh kunjungan tersebut dalam kerangka realistis agar orang Indonesia menjadi lebih sabar sekaligus lebih gesit dalam pendekatannya kepada pemerintahan Obama.
Setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia sudah masuk sepenuhnya dalam sebuah proses modernisasi bersejarah yang akan menentukan masa depannya selaku negara kebangsaan dan pemain internasional yang berbobot. Proses itu mengandung dua dimensi utama: pendirian lembaga-lembaga politik yang demokratis serta lembaga-lembaga ekonomi yang ramah kepada pasar domestik dan global.
Pemerintah Amerika, di bawah seorang presiden yang bersimpati secara pribadi, bisa membantu banyak, misalnya melalui proyek-proyek bersama yang sedang ditingkatkan atau dirumuskan baru di bidang-bidang pendidikan, perlindungan lingkungan alam, perubahan iklim, perdagangan, dan penanaman modal.
Namun, hasil maksimal akan bergantung kepada kesadaran orang Indonesia bahwa Amerika, termasuk presidennya, gampang terdistraksi. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia sebaiknya bersikap eling dan waspada, bersiap-siap terus untuk mengelola dan mengarahkan kebijakan Amerika demi pencapaian tujuan-tujuan Indonesia.
Friday, 10 May 2013
Marilah kita menangkan peperangan informasi ini
Didalam
perang konvensional, yang digunakan mesin mesin perangnya serta
perlengkapan prajurit serta dukungan logistik. Di era perang informasi,
bombardir- bombardi informasi akan membuat image yang dapat tertanam
dikawasan lawan dan melemahkan posisi moril lawan. Tehnik-tehnik semacam
ini sering kita istilahkan sebagai informasi imperalisme dalam strategi
perang informasi.
Kita bukan
mengingat mas lalu atas kekalahan Indonesia kepada Timor- Timur yang
sekarang menjadi negara Timor Leste, minimal hal ini sebagai
pembelajaran buat negara kita agar tidak menjadi keledai yang masuk
dalam lubang yang sama beberapa kali. Dulunya Xanana pernah mendekam di
dalam penjara, Cipinang, Jakarta sekarang menjadi perdana menteri yang
sebelumnya menjadi Presiden Timor Leste. Kalau kita mempunyai rasa malu,
pastinya sebagai warga negara Indonesia pasti merasa malu atau
dipermalukan. Sebelum Timor Leste Merdeka, dalam waktu yang cukup lama
negara Indonesia di bombardir informasi yang pada dasarnya membuat image
bahwa Indonesia adalah tidak lebih daripada sebuah negara penjajah di
Timor Timur.
Kalau melihat pengalaman
tersebut, tehnik counter will dalam perang informasi banyak dimainkan
secara cantik dan mulus oleh pihak barat melalui berbagai media massa,
termasuk berbagai Web Site Internet yang menyebarkan propaganda secara
sangat effisien ke semua orang yang bisa akses informasi. Disinilah,
Presiden Indonesia saat itu Habibi salah perhitungan dan berani
mengambil keputusan dengan melakukan jajak pendapat bagi rakyat Timor
Timur dan bukannya jajak pendapat secara Nasional.
Di
negara Indonesia, mungkin akan terjadi pada hal yang sama dengan kasus
lepas Timor Timur dengan secara mudah terjadi di beberapa wilayah
seperti Papua, Aceh dan lain-lainnya. Hal semacam ini, hanya mungkin
akan dimenangkan jika dari pihak tertekan dapat memainkan perananannya
secara cantik dan mulus di dunia informasi dengan mengandalkan permainan
image.
Sementara seorang pemikir Cina,
‘SunTsu”, dalam bukunya The Art of War menuliskan, tidak ada yang
istimewa dalam memenangkan ratusan pertempuran di dalam ratusan medan
perang. Tetapi, mengalahkan musuh tanpa melepaskan peluru dan bersimbah
darah itu baru istimewa. Hanya segelintir manusia yang mampu melakukan
hal ini dengan baik. Hal yang sama dikatakan ahli strategi perang,
Napoleon Bonapate, dirinya tidak takut dengan ribuan mesin perang
melainkan yang ditakutkan hanyalah sebuah pena.
Strategi dibidang perang informasi, kini telah mulai dimainkan
oleh negara-negara maju seperti Amerika, negara barat, Cina dan Jepang.
Perang informasi yang mereka lakukan lebih bersifat psychological
warfare (perang psychologi). Yang dapat berlangsung beberapa tahun
sebelum perang fisik dilakukan dan inipun jika dibutuhkan, dan jika
ternyata musuh dapat dikalahkan tanpa perang fisik maka segera
menghindar dari terjadinya perang fisik. Cukup dengan psychological
warfare.
Di era globalisasi, peluang
perang informasi sangat terbuka lebar, intinya hanya mereka yang mampu
memproduksi informasi serta pengetahuan dalam jumlah yang mewadahi di
segala media dengan demikian akan mudah mengalahkan pihak lawan. Perang
konvensional, invansi, penjajahan,dan serangan secara fisik kini tidak
lagi digunakan, melainkan secara pcichologi, sudut pandang, mental dan
lain-lain.
Contoh yang sederhana
misalnya, anak-anak Indonesia akan mudah mengenal dan bangga bila makan
di Mc Donald, KFC atau mendengarkan musik import dibandingkan dengan
makan nasi pecel dan mendengarkan musik jaipong, gamelan atau musik
dangdut. Anak baru gede (ABG) lebih senang menonton konsernya Madona
dibandingkan menonton konsernya Ikke Nurjanah. Dari contoh sederhana ini
saja sudah terlihat sekali bahwa sebuah image sudah tertanam baik baik
di benak anak anak indonesia secara evolusi.
Kalau
kita mau belajar pengusaan seni perang informasi yang sangat halus
melalui cuplikan surat dari James Madison yang ditujukan kepada Barry
pada Agustus 1822 berbunyi, pengetahuan dan penyebaran informasi menjadi
penting sekali bagi seseorang maupun pemerintah untuk survive, menang
dan tetap berada diatas serta populer diantara yang diperintahnya.
Kedewasaan, kelengkapan berargumentasi, berdebat dan transparansi dalam
suatu kebijakan akan sangat tercermin dari tingkat penguasaan
pengetahuan manusia yang berada di lembaga pemerintahan.
Dari
cuplikan surat tersebut kita reback ke negara kita, Indonesia dan apa
yang kita rasakan sekarang. Negara yang kita junjung tinggi ini
sepertinya pemerintahan yang lebih banyak mengandalkan mekanisme
kekuasaan, birokrasi yang bertele-tele, palak memalak, suap menyuap,
gaya katak, gusur menggusur dan lain lainnya daripada bertumpu pada
kemampuan sumber daya manusianya.
Padahal
kunci keberhasilan dalam melakukan manuver melalui perang informasi
sebetulnya tidak begitu banyak. Keberadaan massa sebagai sumber daya
manusia berkualitas yang mampu memproduksi pengetahuan dan
menyebarkannya ke publik melalui berbagai simpul simpul atau chanel yang
dapat mereka akses akan menjadi kunci utamanya. Melalui dunia
pendidikan, akan memperoreh sebuah sumber daya manusia berkualitas
menjadi sangat kritical sekali dalam keberhasilan suatu perang
informasi. Tentunya dengan keberadaan sebanyak mungkin dari simpul
simpul atau chanel untuk menyebarkan informasi sangatlah telak. Dengan
situasi Indonesia seperti saat ini, konsep media lokal, community
broadcasting, community media yang sifatnya swadaya masyarakat menjadi
penting artinya untuk suatu ketahanan nasional secara menyeluruh.
Tentunya,
proses ketahanan nasional saat ini tidak lagi bertumpu pada aparatnya
yang berbasis pada ideologi nasional seperti pada era orde baru, namun,
era sekarang telah bergeser pada keberadaan massa dengan sumber daya
manusia berkualitas yang difasilitasi oleh platfom media informasi untuk
melakukan manover informasi dan pengetahuan secara cepat, akurat serta
mudah di akses (Rs – 13).
Subscribe to:
Posts (Atom)