Wednesday, 27 January 2016

kasihan Lanyala. tidak sempat menikmati kekuasaan dari pssi, karena dosanya melarang anak buahnya memperkuat timnas indonesia

itulah karma atau hasil dari perbuatan buruk. yang terus di tunai oleh pak pengurus pssi. walaupun diakui legitimasinya oleh fifa , tetapi tidak direstui oleh pemerintah maka kehadirannya tidak akan memberikan hak suara. mungkin jika sang ketua tersebut dapat mengundurukan diri sebagai ketua dari pssi . tentu akan membuat klb bagi klub-klub baru untuk memilih pemimpin yang baru. tetapi sayangnya hal itu tidak dilakukan oleh klub - klub yang baru.

tidak ada gunanya untuk terus berkompetisi di dunia internasional , jika hasilnya kalah terus. ini membuktikan bahwa animo para penggemar timnas saat ini sangat tidak sama dengan ketika dulu . juga pernyataan dari lanyala yang mengatakan bahwa mereka tidak akan mau menerima tawaran dari panggilan timnas indonesia . sejarah akan tetap mencatatan bahwa sang ketua appi yang menyarankan untuk memboikot setiap turnamen dulu juga menolak untuk memperkuat timnas indonesia. sehingga akibatnya adalah timnas indonesia di bantai oleh bahrain dengna skor 10-0, sebuah kekalahan yang sangat menyakitkan

tvone yang saat itu mendukung pssi dibawah kepemimpinan nurdin halid. terus menerus menyerang dan mentertawakan berita atas kekalahan indonesia dengan bahrain dengan skor menjolok tersebut. ini membuktikan bawah nirwan d bakrie yang saat itu menjadi wakil ketua pssi. yang mengkontrak pelatih alfred riedle mengatakan bahwa indonesia seharusnya dilatih oleh seorang pelatih yang berkelas. walaupun pada gelaran piala aff tahun 2014 harus bertekuk lutut dihadapan filipina yang dulu dikalahkan oleh indonesia dalam gelaran tahun 2010

dalam satu pernyataan mengatakan bahwa sosok gamal aziz yang tidak bisa apa-apa dalam sepak bola hanya mengatakan pada tahun 2014 kita akan menang karena indonesia akan di support oleh pemain terbaiknya yaitu seperti kristian gonzales dan juga boaz salosa tetapi apa mau dikata mereka hancur dan sehancur hancurnya. karena pelatih dan juga pengurus pssi yang tidak cocok untuk mengolah sepak bola dengan baik .

marah rakyat indonesia yang cinta sepak bola rupanya di wadahi oleh pemerintah dalam hal ini adalah kemenpora. bahwa negara sebesar indonesia tidak pernah juara dalam sepak bola indonesia. dan ini menunjukkan bahwa organisasi pssi memang bukan organisasi yang mencari prestasi tetapi hanya mencari uang.

seperti apa yang dilakukan oleh iwan budianto sejak menjadi manager dari arema . tidak pernah juara. tentau saja bagi orang-orang yang jeli tentu saja akan mempertanyakan keprofesionalismean dari ib yang tidak pernah membawa arema juara.

kenapa lanyala tidak memberi kesempatan kepada johar arifin untuk memimpin pssi dan hanya karena tidak ada degradasi maka semau klub isl tidak mau berkompetisi di pssi dan mereka malah membuat liga tandingan yaitu adalah kpsi , yang merupakan singkatan dari bukan komisi penyelemat sepak bola tetapi komisi perusak sepak bola indonesia . yang jadi pertanyaan kenapa pemerintah bisa begitu kekeh untuk 




No comments:

Post a Comment