Tuesday 19 July 2016

Revolusi mental melalui gerakan mengantar anak di hari pertama!!!

anak diantar sekolah
sekolah pada jaman ku dulu , sungguh sangat menyakitkan. belum masuk ke sekolah anak-anak sekolah yang yunior harus menghadapi acara yang disebut dengan perponclongan,walaupun dalam acara renungan guru-guru menyebutkan itu bukan merupakan acara perploncohan hanya sebuah acara yang digunakan untuk menguji mental saja.

bentuk perploncohan itu, mempunyai efek yang tidak baik. karena perploncohan di jadikan sebuah sarana untuk balas dendam dari murid-murid senior ke murid-murid yunior. sekolah jamanku dahulu hanya dipakai sebagai sarana untuk persaingan di sekolah, bukan dipakai untuk menciptakan generasi yang tangguh dalam menghadapi tantangan jaman.

tetapi jamannya sekarang sudah berubah pendidikan tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan. segara mentri yang baru yaitu bapak anies baswedan mencoba untuk mendefinisikan kembali masalah pendidikan . terinspirasi dari bapak pendidikan ki hajar dewantara. menganggap pendidikan adalah sebuah taman, bukan sebuah penjara. sehingga apa yang dilakukan oleh bapak anies bawesdan sangat tepat. karena dengan begitu para murid atau siswa yang belajar disekolah akan menemukan kesenangan dan kepekaaan dalam pendidikan dan jiwa sosialnya.

revolusi mental dalam pendidikan sudah terjadi. yaitu ada gerakan untuk mengantar anak ke sekolah sehingga murid dan guru akan saling mengenal. orang tua akan percaya bahwa anaknya akan di didik dengan tepat dan tanpa kekerasan dan sang guru juga akan merasa senang dana akan dengan sungguh akan mendidik anak tersebut seperti anaknya sendiri.

ketika perasaan anak senang dalam bersekolah maka materi akan cepat masuk. jaman dulu ketika sekolah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan karena ketika sekolah para murid-murid akan menunggu jam pulang dan juga jam liburan sehingga tentu saja ini mengindikasikan bahwa anak-anak tidak suka belajar disekolah dan lebih suka pada pendidikan yang non formal yang mengajarkan mereka pada ketrampilan agama saja.

kadang berita-berita di indonesia juga sering kali membentuk karakter dari sebuah bangsa. indonesia adalah bangsa yang dibaratkan sebuah bangsa yang sering kalah. letaoy dan tidak bersemangat. dengan nawa citanya semoga kita bisa menjadi bangsa yang lebih baik lagi, anak adalah investasi yang sangat menentukan kemajuan suatu bangsa dan agama. untuk itulah mari kita didik dan sekolahkan dengan baik mereka. agar kita dapat melihat suatu peradaban yang baik untuk negara yang lebih baik.

untuk itu . kita tidak perlu memperhatikan kondisi negara yang katanya para politisi sedang susah yang penting bagi kita adalah terus berjuang untuk lebih baik lagi. 



No comments:

Post a Comment