Borok dalam Sepak bola Indonesia |
mungkin ini yang membuat prestasi dari pssi kurang terus karena pemimpinnya banyak yang korupsi. maka pantas saja banyak pertandingan yang dijual. dan biasanya dijual pada saat final dan juga semifinal. dan yang lebih memalukan lagi adalah kita kalah dengan filipina di penyisian group untuk vietnam dengan skor 4-0, salah strategi dan juga salah managemen dari pt li, yang terus-terusan mengekeploitasi pemain pssi.
karena surat jegal yang diberikan untuk ketum pssi. tersebut tertanggal 18 maret maka lanyala pergi kemalaysia. tetapi anehnya sampai saat ini kepolisian indonesia tidak bisa menangkap lanyala mataliti, kenapa lanyala mataliti yang sekarang ada disingapura sangat sulit sekali untuk ditangkap.
ketika pihak pssi memenangkan menang pengadilan dengan menolak kasasi oleh pssi, pssi gembar - gembor untuk membuka kembali kompetisi di indonesia. ini tidak nyata kenapa pihak yang bersengketa tidak diberi salinan keputusan penolakan kasasi yang diberikan oleh MA kepada pemerintah tetapi langsung di gembar-gemborkan di media ini membuktikan bahwa MA, tidak serius untuk menyelesaikannya. ketika salah satu perwakilan pemerintah datang ke panitera muda Ma untuk meminta salinan keputusan amar, ternyata tidak di kasihkan malah perwakilan dari menpora tersebut diminta untuk menunggu 2 tahun lagi.
seperti kita ketahui bahwa jika suatu organisasi masa di pimpin oleh orang-orang politik tentu akan membuat organisasi tersebut akan hancur sebagai contoh adalah pssi, untuk itulah kenapa rakyat yang tergabung dalam forum diskusi suporter indonesia meminta menpora untuk membekukan pssi. agar indonesia nantinya dapat berprestasi dengan gilan gemilang
dan orang -orang bersih serta tunas-tunas baru sangat punya potensi untuk bisa membuat negeri ini bisa maju dan tentu saja dapat membanggakan bangsa indonesia.
dari mana kita bisa menilai bahwa lanyala tersebut tidak salah karena dia mengatakan bahwa surat yang dia tanda tangani adalah untuk membeli ipo bank jatim. tentu saja itu berbeda kasusnya dengan dahlan iskan. yang membeli travo listrik untuk kesejahteraan rakyat , karena lampunya mati, tetapi jika dibandingkan dengan lanyala mataliti dia membeli ipo bank jatim untuk kepentingan pribadinya.