Friday, 5 February 2016

maksud baik dari imam nahrowi... karena tidak mengerti sistem akhirnya. harus menyerah dengan surat keputusan fifa

Sosok yang tidak bisa membinai pssi dengan baik
anehnya yang menyelesaikan konflik pssi adala pak agum gumelar bukan si lanyala mataliti , si ketua yang tidak bisa apa-apa tersebut. lihat saja apakah konflik tersebut akan selesaia. saya akan mencatat apa-apa yang akan dikatakan sang ketua tersebut. terbukti bahwa si lanyala tidak punya kapasitas untuk menyelesaikan permasalah yang terjadi di pssi.

saat ini mungkin alasan yang bisa diterima oleh publik adalah bahwa pak agum , dan pak yusuf kalla sangat dekat. yang jadi pertanyaan benarkah bahwa pak lanyalla dan juga menpora pak imam nahrowi punya masalah sehingga konflik mereka dibawa-bawa sampai ke rana publik. kenapa tidak diselesaikan saja. di luar sehingga nantinya tidak akan membuat kerugian yang di derita oleh seluruh masyarakat sepak bola indonesia.

kekalahan di pengadilan harusnya jadi pertimbangan oleh tim menpora. memang pak lanyala salah, yang terus berkoar-koar bahwa mereka tidak butuh pemerintah dalam mengurus sepak bola di indonesia ini. mungkin ini yang membuat pemerintah indonesia sangat tersinggung. sehingga mau tidak mau menpora untuk menjaga wibawa harus membekukan pssi. karena setelah terlantik sebagai ketua pssi. dengan pongahnya si ketum lanyala. mengatakan bahwa mereka hanya tunduk kepada fifa. hanya saja selama ini pengelolahan dari pssi tersebut tidak baik dan jauh dari ciri khas pengolahan sepak bola nasional. yang profesional yang terlevel yang sama dengan asia tenggara lainnya.

setelah konflik dari pemerintahan indonesia ini dengan pssinya, selesai mungkin akan dijadikan para pengamat untuk menyerang pemerintahan jokowi karena menunjuk seorang menpora yang tidak becus dalam mengolah dan menyelesaikan masalah sepak bola nasional. dan ini menunjukkan bahwa landasan atau pijakan kita dalam memilih seseorang berdasarkan politik cenderung berbahaya karena akan mengakibatkan kerusakan sistem tersebut.

hanya rasa malu yang dipunyai oleh menpora. imam nahrowi. bahwa untuk menjadi pejabat negara harus diperlukan sifat negarawanan . yang intinya bisa mencakup semua kepentingan , sehingga jalannya roda kompetisi di indonesia bisa saja melebihi dari sepak bola yang ada di indonesia.

ketidakadaannya kompetensi yang dipunyai oleh setiap toko pratai politik dalam memangku jabatan tertentu , harusnya jadi gambaran bahwa ada kecenderungan bahwa sebelum mereka memangku jabatan sebagai sosok menteri mereka terlebih dahulu belajar dulu. sehingga mereka harus belajar. dan belajarnya tidak bisa cepat. kerusakan sistem ini harusnya dipikirkan bahwa orang yang menjalankan roda pemerintahan harus bersifat sebagai seorang negarawanan

No comments:

Post a Comment