Demokrat akhirnya menyetujui pilkada langsung dan juga pemilihan kepala daerah langsung

belum lagi presiden terpilih jokowi akan menjabat sebagai presiden yang ketujuh , para anggota dpr yang akan habis masa jabatannya , dan tidak pernah berkarya dalam mengambil kebijaksanaan menggulirkan wacaan untuk melakukan lagi pemilihan kepala daerah secara tidak langsung. artinya  rakyat tidak lagi bisa memilih pemimpin yang mereka anggap cakap untuk memimpin daerah.

yang dijadikan rujukan untuk kembali dari sistem pemilahan presiden tidak langsung adalah biaya mahal untuk penyelenggaran event per lima tahuan itu , dan juga dampak negatif akan kerusuhan yang di anggap membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

dalam satu wawancara di statison tv seorang pegamat polotik ikrar nusa bakhti mengatakan bahwa memang pilkada langsung membawa dampak yang tidak baik .hal - hal yang membuat pilkada langung itu tidak baik rupanya di jadikan alasan oleh dpr yang sekarang untuk mengoalkan ruu pilkada tidak  langsung.

mungkin ada indikasi dari para anggota koalisi merah putih untuk mencegal segala kebijaksanaan dari pemerintahan , demokrat yang telat turun perolehan suaranya rupanya mengambil sikap untuk tidak memihak pada pemerintahan dan juga tidak memihak kepada koalisi merah putih.

sebenarnya setiap tindakan ataupun keputusan yang di ambil di setiap kehidupan kita pasti ada sesuatu yang bernilai negatif ataupun positif . karena pilkada langsung ini merupakan langkah maju dari demokrasi yang ada di indonesia seharusnya yang pasti dan harus di tangani adalah segala dampak negatif dari pilkada langsung. dengan adanya pilkada langsung rakyat bisa belajar untuk besikap legowo dan tetap menghormati pemimpinnya walaupun tidak boleh di pilih langsung

kalaau pemimpin daerah di pilih secara tidak langsung , yang berkuasa adalah para dpr , jadi di sini terjadi pengebiran atas kekuasan rakyat untuk memiliha pemimpin yang di anggap baik dan di kenal rakyat bisa saja pemimpin seperti jokowi dan juga aher tidak akan tampil untuk memimpin daerah dan juga bangsa indonesia ini

dalam suatu wawancara dengan mata najwa salah satu bupati di seok di minta uang agar bisa ikut pemiliah kepala daerah di situ. orang -orang tersebut hanya memikirkan uang saja. sebenarnya siapa yang salah jika para legislator tersebut memeras dan tidak menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat. sepertinya kecerdasana kita sebagai rakyat harus terus di asah agar kita tidak salah pilih dalam pemilihan wakil rakyat selanjutnya