Thursday, 21 April 2016

Tak ada prestasi, memanfaatkan anak yatim, lagu lama pssi. yang kurang prestasi

tak ada prestasi, pssi memainkan lagu lama, karena keteguhan hati dari pemerintah untuk menjalankan reformasi sepak bola indonesia. pssi yang keras kepala dan tidak mau mengalah dengan pemerintah akhirnya menyelenggarakan perayaan olah tahun pssi dengan prihatin. siapa yang peduli.

sejarah kali ini telah menyatat bahwa dua ketum pssi yang pernah memimpin pssi. adalah orang yang bermasalah dengan hukum. yang pertama adalah nurdin halid dan juga lanyala mataliti, yang sekarang jadi buron. tetapi kenapa lanyala mataliti tidak diserahkan kepada polisi dan cenderung pemerintah membiarkan kaburnya lanyala mataliti

karena sikap pssi yang cenderung untuk opurtunis. dan tidak mau membangun sepak bola dari akar rumput. terbukti ketika pak lanyala mataliti menjadi ketua btn badan tim nasional indonesia . rela dan tanpa kasihan memeras keringat dari timnas indonesia u19. yang dibentuk oleh pelatih fenomenal indera safrie . walaupun pada waktu itu jabatannya hampir digantikan oleh blanco. sikap opurtunis ini yang membuat rakyat indonesia yang cerdas dan cinta sepak bola indonesia meminta pemerintah untuk membekukan pssi. agar mereka dapat berbenah.

tentu saja pemerintah juga bijak dalam memberikan teguran kepada pssi. pada dasarnya bermula dari arema chronus yang berhasil mencuri pendukung dari arema indonesia . sehingga tanpa legalitas arema chronus bisa masuk ke level tertinggi pada saat itu. karena kecewa dengan liga yang resmi yaitu liga primaer indonesia.

tetapi yang mengherankan kenapa arema chronus bisa membayar pajak dengan nama baru yaitu PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI). tetapi hal itu dibiarkan saja oleh pssi yang dahulu . demikian juga halnya dengan persebaya tetapi anehnya persebaya ini tumbuh ditengah konflik dan langsung ke level tertinggi pada sepak bola indonesia.

karena yang kena degradasi dulu pada waktu itu adalah presebaya yang sekarang bernama persebaya 1927.memang sifat manusia yang dalam hal ini adalah lanyala mataliti . memang selalu mencari kesempatan dalam kesempitan sehingga bisa membuat kloningan sepak bola indonesia.

terlalu banyak catatan buruk dari pengurus pssi. sehingga memang layak pssi untuk dibekukan. dan sering kali yang jadi korban adalah para pemainya. dan pengurus pssi dengan enaknya menikmati uang dari tontonan para pemain yang kadang - kadang pembayarannya tidak tepat waktu oleh para klub .






No comments:

Post a Comment