Wednesday, 25 February 2015

di balik di tundanya isl 2015, sudah terungkap banyak hal..

mimpi dan tekad indonesia untuk bisa di piala dunia. tidak akan bisa karena untuk ukuran klub-klub yang profesinal kita masih kalah dengan thailand. untuk itu indonesia kalah dengan hanoi tnt yang mana indonesia di wakili oleh persib bandung dan indonesia kalah dengan vietnam . ironis sekali indonesia negara besar dan punya banyak talenta tetapi kalah dalam setiap pertandingan.

kekalahan di persib pandang dengan wakil vietnam membuktikan bahwa secara keteraturan liga indonesia masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti thailand dan juga vietnam. indonesia kalah karena kelelahan dan liga indonesia baru selesai seminggu kemudian . dan hal ini tentu saja menguntungkan musuh -musuh indonesia lainnya.

dan di ikutkannya persib bandunng ke liga asia . tentu membuktikan beberapa kelemahan dari pssi antara lain siapa saja boleh melatih di klub isl asalkan mampu dan tidak ada sertifikat tidak apa-apa . ini terbukti ketika pelatih dari persib bandung jajang nurjaman tidak bisa mendampingi timnya yang sedang bertanding melawan radiant karena pelatihnya tidak memiliki sertifikat kepelatihan yang di syaratkan oleh afc. dan ini harus segera di tindak lanjuti oleh para pengurus dari pssi

sebenarnya para klub yang sedang berlaga di isl sangat tidak menghormati para pemainya mereka hanya di suruh main dan tidak pernah di bayar , sampai - sampai ada pemain yang sakit dan mereka meninggal di indonesia mereka adalah itu adalah tragedi yang harus di rasakan oleh pemain-pemain di indonesia. harusnya ada pajak dan juga asuransi yang melindungi pemain-pemain yang bermain di liga indonesia . agar indonesia tidak dapat sanksi dari fifa dan afc

reaksi aneh juga di turunkan oleh ummuh muktar karena isl di tunda dan yang di salahkan adalah pssi dan juga bopi , sekarang pertanyaannya adalah apakah klub tersebut menjadi profesional jika punya tunggakan gaji terhadap para pemainya, sebut saja persis solo yang tidak menggaji pemainnya dan akhirnya diego mediate meninggal di indonesia. sungguh ironis sekali pss dalam membuat aturan tentang perlindungan terhadap pemain asingnya dan juga pemain-pemain yang bertanding di isl

berikut ini adalah fakta tentang pemain-pemain yang meninggal di isl, dan semoga saja pada kompetisi yang akan di gelar tanggal 4 april nanti berjalan dengan lancar

Oktober 2012 pemain asing asal Brasil, Bruno Zandonadi, meninggal dunia karena infeksi otak dan dalam kondisi ekonomi yang minim. Pada awal Desember 2012, Diego Mendieta[1], pemain asing Persis Solo meninggal di usia 32 tahun karena CMV (cytomegalovirus) yang menyerangnya sejak November 2012. Dua kasus itu akan menjadi preseden buruk sepak bola Indonesia, selain itu para pengurus sepak bola Indonesia sedang berkonflik diantara mereka sendiri[2].

itulah kenapa menpora menunjuk tim sembilan untuk melakukan pengawasan dengan kinerja pssi yang sangat  buruk sekali


No comments:

Post a Comment