Seiring dengan laju globalisasi yang semakin pesat, sehingga mengharuskan negara negara yanga ada di dunia berlomba lomba untuk mencapai kejayaan dan kemakmuran dan menjadi negara maju yang menguasai serta mengendalikan perekonomian dunia dan menjadi negara adikuasa yang di segani negara lain. Dewasa ini mulai muncul beberapa negara yang disebut-sebut sebagai negara maju dan diramalkan akan menggantikan Amerika Serikat nantinya sebagai negara adikuasa. Isu-isu ekonomi global menjadi santer diperbincangkan. Dominasi barat atas perekonomian dunia sudah mulai runtuh dan digantikan oleh negara-negara timur. Sebut saja China, dulu sempat diasosiasikan sebagai negara dengan perekomian lemah disertai miliaran penduduk, namun saat ini perekonomian China patut diperhitungkan dan bahkan diprediksi bakal menggeser ekonomi negara-negara barat sebagai adikuasa perekonomian dunia.
China sebagai macan Asia ini mulai menancapkan cakar kekuasaannya di beberapa negara yang ada di dunia. Cina menjadi salah satu negara yang ditakuti oleh Amerika Serikat dalam hal pengaruh. Hampir di sebagian besar bidang kehidupan di Cina sudah maju dengan pesatnya, misalnya saja dalam hal perekonomian, menurut data perekonomian dunia Cina sekarang menempati urutan yang bisa disebut jauh diatas nagara-negara asia lainnya. Selain itu dibidang pertahanan Cina juga menjadi salah momok yang ditakuti oleh beberapa negara besar di Eropa. Di bidang organisasi internasional (PBB) Cina memilki hak istimewa (hak veto) karena merupakan salah satu negara yang ikut menandatangani piagam PBB. Cina juga sudah memiliki banyak negara partner yang diberikan bantuan. Hal ini tentu menjadi nilai lebih bagi Cina karena Cina telah memiliki beberapa negara sahabat yang tentunya akan siap membantu Cina kedepannya.[1]
Didukung dengan sistem globalisasi neoliberalisme yang mengagungkan pasar bebas sehingga China bisa menguasai pasar internasional dengan berbagai produk China mulai dari alat rumah tangga, gadget, alat elektronik, mainan anak-anak, makanan dan buah-buahan sampai tusuk gigi. China saat ini merupakan kekuatan ekonomi yang luar biasa, pusat industri manufaktur di dunia, penyedia dana paling terkemuka, investor utama di seantero dunia dari Afrika sampai Amerika Latin, serta sumber riset dan pengembangan utama yang semakin luas. Di kawasan asia, produk china mulai membanjiri pasar sejak di terapkannya ACFTA (Asean China Free Trade Agreement).Demikian besar pengaruh pemberlakuan pasar bebas ACFTA akan terjadi di negara-negara anggota ASEAN. China mulai menunjukkan bagaimana kuatnya negara tirai bambu ini. Tidak sulit untuk diprediksi, bahwa suatu saat China akan menjadi sebuah negara adi daya seperti Amerika Serikat. Dan sebagai langkah awal, secara nyata China mulai menguasai negara-negara anggota ASEAN melalui dominasinya di bidang perdagangan. Sungguh suatu kemajuan yang tidak bisa diimbangi oleh negara lainnya. Pertumbuhan yang demikian besar dalam suatu negara hanya dalam 10 tahun terakhir ini.[2]
Ramalan dunia tentang china yang akan menggantikan negara adikuasa yaitu amerika serikat. dimana tatanan dunia yang berpusat di China bakal mencerminkan nilai-nilai China, bukan nilai-nilai Barat. Beijing bakal mengalahkan New York, renminbi bakal menggantikan dollar, bahasa Mandarin bakal menggantikan bahasa Inggris, dan anak-anak sekolah di seluruh dunia bakal belajar mengenai pelayaran Zheng Ho yang menjelajahi dunia menyusur pesisir Timur Afrika, bukan mengenai pelayaran Vasco de Gama maupun Christopher Columbus.
Rakyat China dan pemerintahnya sudah terintegral dalam suatu konsep masyarakat dan tata pemerintahan dengan konsep yang berbasis komunitas, bukan individualis negara-sentris dan bukan liberal. Pemerintah China sangat mengapresiasi kreativitas rakyatnya dalam bidang ekonomi dan mengulurkan tangan dalam ranah pemasaran global, sehingga tidak salah jika Jacques memprediksikan dalam dua dasawarsa ke depan China akan mengambil alih posisi negara barat (Amerika dan Eropa) sebagai pusat perekonomian dunia.[3]
Perkembangan ekonomi, perdagangan dan industri Cina mengalami peningkatan yang pesat sejak tahun 2005. Peningkatan ini merupakan dampak positif yang diperoleh cina dari tindakan bergabungnya cina ke dalam World Trade Organization (WTO)pada desember 2001. Langkah yang diambil cina ini menyebabkan terjadinya ekspansi besar besaran pada industri manufaktur cina. Ekspansi besar besaran tidak hanya terjadi di dalam negeri, namun ekspansi terjadi juga ke seluruh dunia. Menurut estimasi yang dilakukan oleh Bank Dunia mengenai Purchasing Power Pariti (PPP), Cina telah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Saat ini perekonomian Cina mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat menakjubkan. Cina telah menjelma menjadi sebuah negara dengan kekuatan ekonomi yang besar. Sistem ekonomi yang berorientasi pada pasar menjadi kunci keberhasilah ekonomi china. Sebelum ini, Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiao Ping pada awal tahun 1980 an menganut sistem ekonomi terpimpin dan telah terbukti gagal. Setelah mengubah sistem ekonominya, china berubah dari pengekspor komodits bermutu rendah menjadi komodiatas teknologi tinggi. Antara tahun 1990 sampai 2003, ekspor Cina meningkat 10 kali lipat nilai ini menjadikan Cina sebagai sebuah negara dengan ekonomi yang besar setelah Amerika Serikat dan Jerman
No comments:
Post a Comment