Tokoh pergerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nicolaas Jouwe, yang
selama 40 tahun bermukim di Belanda, sekarang memutuskan untuk menetap
di Indonesia.
"Kali ini saya akan meninggalkan Belanda dan
pulang ke Tanah Air Indonesia untuk selama-lamanya," katanya hari ini
seusai bertemu dengan Menko Kesra Agung Laksono.
Dia mengajak seluruh rakyat Papua untuk membangun tanah Papua bersama
rakyat Indonesia lainnya. "Papua merupakan daerah yang menjadi bagian
tak terpisahkan dari Tanah Air Indonesia, yang wilayahnya dari Sabang
hingga Merauke," kata Nicolaas, 85, yang didampingi Menhub Fredy
Numberi.
Dia mengatakan suara-suara yang dilontarkan oleh mereka
yang masih mengaku sebagai anggota OPM, adalah omong kosong belaka.
"Itu hanya suara anak-anak muda yang sebenarnya tidak tahu apa-apa.
Mereka hanya bisa berteriak, OPM, OPM merdeka…, padahal tidak tahu
apa-apa," ungkapnya.
Menurut Nicolaas, yang terjadi di Papua
adalah masalah perut. "Untuk itu saya senang pemerintah Indonesia tak
henti-hentinya membangun Tanah Papua demi kesejahteraan rakyatnya. Kita
ini satu bangsa, dan satu negara Indonesia, yang berwilayah dari Sabang
hingga Merauke."
Menko Kesra Agung mengatakan setelah berdiskusi
dengan Nicolaas, dan yang bersangkutan telah bertekad untuk
bersama-sama rakyat membangun daerah yang dulu bernama Irian Jaya atau
Irian Barat tersebut, sebagai bagian mutlak dan tidak terpisahkan dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami bersama Menhub
mengajak masyarakat Papua membangun kembali Papua kedepan. Kita
merupakan satu kesatuan dari Sabang sampai Merauke berpijak pada
demokratisasi dan keadilan," kata Agung.
Agung menegaskan tidak
ada yang pemerintah janjikan pada tokoh OPM ini. Pemerintah hanya ingin
Papua menjadi bagian integral, menjadi satu bangsa. Semakin kokoh dengan
kesatuan Indonesia.
Menhub Freddy Numberi, sebagai anak
kelahiran Papua, mengatakan seperti halnya dengan persoalan di belahan
dunia lainnya, yang terjadi di Papua juga masalah perut.
"Terima
kasih di bawah pimpinan Presiden SBY, tokoh ini [Nicolaas] bisa kembali
ke Tanah Air setelah lama tinggal di Belanda. Intinya orang-orang yang
mengaku OPM tersebut tidak puas dengan ekonomi. Yang penting kita
pikirkan bagaimana membangun Papua," katanya.
Indonesia juga
telah memberikan dana sebesar Rp22 triliun untuk membangun Papua. "Papua
harus sejahtera. Pemerintah Pusat harus memikirkan bagaimana men-drive
pembangunan di Papua lebih baik lagi, hampir semua bupati dan gubernur
orang Papua," ujar Freddy
No comments:
Post a Comment