Indonesia
sedang mengincar lima kapal selam yang dilengkapi senjata rudal dari
Rusia. Selama ini Indonesia belum memiliki kapal selam jenis itu.
Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat 6 Desember 2013, mengatakan saat
ini Indonesia sedang menjajaki pembelian lima kapal selam jenis Kilo dan
Amur. "Ini untuk melengkapi kekuatan sistem pertehanan maritim yang
masih sangat terbatas," kata dia.
Purnomo
menjelaskan Rusia menawarkan dua jenis kapal selam tipe Kilo Class dan
Amur Class 950. Keduanya dilengkapi senjata seperti seperti peluru
kendali, torpedo, antiranjau, dan antipeluru kendali, serta rudal
Yakhont.
"Rudal
ini yang kita belum punya. Rudal ini mempunyai daya jelajah 300-400
kilometer dan bisa ditembakkan dari dalam laut ke permukaan," katanya.
Penjajakan ini untuk melengkapai kekuatan maritim dari sisi upaya penangkalan, sekaligus melengkapi satuan pemukul.
Indonesia
terakhir membeli kapal selam pada tahun 1980-an. Purnomo mengatakan,
wajar setelah 30 tahun pemerintah melakukan perbaikan dan melengkapi
sistem pertahanan maritim.(eh)
Menhan klaim era SBY kekuatan militer Indonesia meningkat
Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklaim pertahanan Indonesia telah
meningkat sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Purnomo, kekuatan militer Indonesia semakin kuat. Apalagi
Indonesia tengah menjajaki pembelian kapal selam kelas kilo dari Rusia.
"Nanti
kalau Anda lihat buku catatan 10 tahun pemerintahan SBY, di situ
terlihat pertahanan kita meningkat," ujar Purnomo di kantornya, Jumat
(6/12).
Purnomo
menambahkan hasil itu juga dikuatkan dengan pembelian sejumlah kapal
selam buatan Rusia untuk menjaga laut wilayah selatan. Namun, Purnomo
membantah penguatan wilayah selatan itu terkait isu penyadapan yang
dilakukan Australia.
"Di dalam buku putih tidak ada ancaman dari selatan. Jadi kami tegaskan tidak ada ancaman dari selatan," katanya.
Jadi,
lanjut Purnomo, apabila kapal selam tersebut beroperasi ke laut timur,
bukan berarti ada ancaman dari situ. "Ya hanya menjaga saja,"
katanya.[ian]
No comments:
Post a Comment