dalam satu acara oleh raga , yang di siarkan oleh antivu, layala stan mataliti, mengunjungi pemusatan latihan di batu untuk mamer muka kepada sang garuda jaya. seperti biasanya dengan gayanya yang provokatif dan juga menjelek-jelekkan pemerintah dia berbicara di hadapan para pemain timnas saat itu.
seharusnya bola di jadikan lahan untuk bisnis dan tidak bola memakai uang rakyat dalam pengembangannya. layala mengemis kepada pemerintah agar pemerintah mau memberi uang kepada tc jangka panjang ini. yang seperti kita ketahui bahwa dia berasal dari satu partai yang sukanya mengompori dan juga bikin kasus di balik kepemimpinanya , mana prestasi yang dia raih. tidak ada dan enol besar , dan dia juga tidak punya program yang jelas untuk pengembangan pemain usia muda.
Mantan pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl menyatakan, PSSI
harus mengurangi bicara, dan lebih sering bertindak untuk membangun
persepakbolaan nasional yang sedang terpuruk.
Sepakbola Indonesia
mengalami keterpurukan sejak dua tahun terakhir akibat adanya dualisme
di banyak sektor. Riedl menilai Indonesia memiliki potensi besar di
sepakbola, namun pengelolaan yang instan membuat perkembangannya tidak
berjalan dengan lancar.
“Masyarakat Indonesia sangat gila sepakbola,” ujar Riedl dalam wawancaranya dengan Al Jazeera.
“Tim
nasional bermain secara reguler di hadapan 90 ribu fans. Bahkan di
pertandingan siang hari di hari kerja, stadion selalu dipenuhi
penonton.”
“Para pemain di Indonesia bertalenta, dan merupakan sosok yang sangat menyenangkan.”
“Tapi
permasalahannya, federasi [PSSI] tidak punya kesabaran. Mereka harus
mulai membuat rencana lima hingga sepuluh tahun ke depan. Harus ada
pelatihan yang bagus untuk para pelatih dan wasit. Seperti halnya di
tempat lain, mereka harus meningkatkan sepakbola usia muda.”
“Semua itu harus dilakukan, bukan dengan hanya bicara, tapi bertindak.”
No comments:
Post a Comment