Sunday, 10 November 2013

selamat datang kembali saudarah papua ku ke nkri, majukanlah papua dalam nkri

RATUSAN ANGGOTA OPM NYATAKAN IKRAR KEMBALI KE PANGKUAN IBU PERTIWI
212 anggota OPM yang dipimpin Daniel Kogoya menyatakan keinginan untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan ratusan mantan OPM tersebut tertuang dalam penyampaian ikrar kesetiaan yang diucapkan di hadapan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, dan Sekda Papua Elly Loupatty di Skouw, perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), Jumat (25/1).

Selain mengucapkan ikrar setia terhadap NKRI, Daniel Kogoya yang menyatakan diri sebagai salah satu "panglima OPM" itu juga menyerahkan tiga pucuk senjata yang selama ini digunakannya yaitu jenis engkeloop, FN 45 dan air softgun yang seluruhnya dalam kondisi baik.

Sementara itu, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, mengharapkan, lebih banyak lagi anggota OPM yang selama ini berkeliaran di hutan di perbatasan RI-PNG akan turun untuk bersama-sama membangun Papua. "Mari bersama-sama membangun Papua dan selaku Pangdam Cenderawasih akan selalu menerima dengan tangan terbuka setiap warga yang ingin kembali ke pangkuan ibu pertiwi," tegas Mayjen TNI Zebua. (KF-NAH/Vey/Antara)
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Yusuf Sampetoding menerima senjata Revolver dari 5 (lima) anggota sipil bersenjata yang mengaku anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Tiom, Selasa (6/8).
Sebanyak 5 (lima) orang sipil bersenjata yang mengaku sebagai anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) secara resmi menyerahkan diri dan menyatakan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Kelima anggota ini sekaligus menyerahkan satu pucuk senjata laras pendek jenis Revolver beserta 4 (empat) amunisi kepada Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Yusuf Sampetoding di Tiom.
Kelima angota OPM yang diduga merupakan kaki tangan pimpinan tertinggi OPM, Goliat Tabuni ini diantaranya, Engga Kiwo alias Tola (26), Endokwi Kiwo (18), Abupak Kiwo (26) dan Petinus Kiwo (28).
Pada 5 Agustus 2013, 5 (lima) orang yang dipimpin langsung oleh Engga Kiwo keluar dari hutan dan bergabung ke NKRI. Ada informasi dari keluarga mereka yang mengatakan bahwa saudara Engga Kiwo memegang senjata, yang saat itu dia berada di distrik Malaganeri, Kabupaten Lani Jaya.
Dengan adanya informasi tersebut, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Yusuf Sampetoding memerintahkan Danramil untuk segera melakukan pendekatan-pendekatan, melaksanakan koordinasi dengan kepolisian, Pemda dan kepala suku dan pendeta, supaya yang bersangkutan bisa menyerahkan pistol kepada pihak aparat.
Mereka kembali kepangkuan NKRI dan itu terjadi Selasa (6/8), mereka datang dan dijemput, kemudian dibawa ke Koramil dan difasilitasi kebutuhan mereka seperti makan dan keperluan lain yang mereka butuhkan.
Mereka sudah turun dan perintah Pangdam XVII/Cenderawasih bahwa apabila ada saudara kita dari hutan yang ingin serahkan diri, kita siap terima dan siap membantu menolong mereka. Kita akan terima dengan tangan terbuka, tetapi apabila mereka membangkang, kita akan tumpas.
Puji Tuhan, Saudara kita sudah sadar dan kembali ke NKRI. Hal ini dilakukan oleh TNI Polri dan Pemda setempat, sehingga kini kelima eks kelompok sipil bersenjata ini sudah bisa berada ditengah-tengah masyarakat. Tidak lagi berselisih dengan aparat penegak Hukum.
Kembalinya kelima orang tersebut ke NKRI disimbulkan dengan dikembalikannya 1 pucuk senjata milik mereka dan juga TNI-Polri menyerahkan bendera Merah Putih dan Alkitab. Dalam bahasa Lanny Jaya menyatakan, bahwa kelompok ini sudah resmi kembali ke NKRI.
Sudah tidak jamannya lagi kita melakukan perlawanan, marilah saudara kita yang berbeda pandangan dengan kita, kembali ke NKRI bersama-sama membangun Papua ini dengan penuh suka cita.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Lanny Jaya AKBP Jafar Sadik, Danyon 756/WMS Mayor Inf Tamimi Kusuma, Danramil Tiom Kapten Inf Yohanes T, Kadistrik Malageneri Lupas Wenda, Ketua II Wilayah Gereja Babtis Kab. Lanny Jaya Habel Yigibalom dan masyarakat setempat.
 

No comments:

Post a Comment