1.peluru buatan pindad
Selama ini, kebutuhan peluru yang biasa
digunakan oleh TNI dan POLRI dalam bertugas selalu dipasok dari peluru
hasil produksi PT. Perindustrian Angkatan Darat (Pindad). PT. Pindad
biasa memproduksi peluru berkalibar 5,56 mm, 7,62 mm hingga 9 mm. Namun
ternyata, peluru produksi PT. Pindad tersebut tak hanya sering digunakan
untuk membantu memperkuat serangan militer Indonesia, namun juga
diekspor hingga ke beberapa negara seperti Filipina, Singapura,
Bangladesh, hingga ke Amerika Serikat. Bahkan Singapura telah memesan 10
juta peluru sekaligus untuk memperkuat pertahanan militer mereka.
Amerika Serikat pun bahkan memesan satu juta peluru yang harganya
mencapai USD 200.000 pada tahun 2009 silam. Peluru PT. Pindad tersebut
berhasil melewati berbagai uji kelayakan internasional dan telah
mendapatkan berbagai sertifikat kualitas seperti ISO 9001 dari SGS
Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris, di tahun
1994.
2. Smoke Warhead (Kepala roket)
Selain digunakan oleh TNI, kepala roket
berdiamter 70 mm ini merupakan produk Indonesia lainnya yang berhasil
diekspor ke luar negeri dan memiliki kualitas lebih baik daripada Smoke Warhead
buatan Rusia dan Amerika Serikat sekalipun. Rencananya, beberapa waktu
ke depan ini, Smoke Warhead buatan PT. Sari Bahari ini juga akan segera
diekspor ke Cile. Tak tanggung-tanggung, Cile bahkan telah memesan 260
Smoke Warhead dari pabrik yang berasal dari kota Malang, Jawa Timur,
tersebut guna memperkuat pertahanan militernya. Alat militer yang telah
diproduksi sejak tahun 2000 silam ini nantinya akan dipasangkan pada
roket pasangan pesawat jenis Super Tucano. Smoke Warhead
berfungsi sebagai pemberi informasi penting pada pilot untuk mengetahui
letak pasti jatuhnya roket. Untuk memberikan info tersebut, Smoke Warhead akan mengeluarkan asap selama 2 menit hingga akhirnya roket jatuh ke tanah.
3. Pesawat CN 235-MPA
PT. Dirgantara Indonesia berhasil memproduksi sebuah pesawat berjenis CN 235 Maritime Patrol Aircraft (MPA)
yang berhasil mencuri perhatian negara lain, salah satunya adalah Korea
Selatan. Bahkan pada tahun 2011-2012 lalu, Negeri Ginseng tersebut
memesan empat buah pesawat CN 235-MPA sekaligus dengan total biaya
sebesar USD 94,5 juta. Kontrak bahkan telah ditanda tangani sejak tahun
2008. CN 235-MPA merupakan modifikasi dari pesawat jenis CN-235 yang
sangat cocok digunakan sebagai alat patrol perarian dan angkutan
personel. CM 235-MPA dilengkapi dengan sistem navigasi dan komunikasi
yang canggih. Selain mengekspor pesawat CN 235-MPA ke Korea Selatan, PT.
Dirgantara Indonesia juga berhasil mengekspor pesawat CN 235 jenis
pesawat angkutan militer VIP ke Senegal, Afrika.
4. Senapan PT. Pindad
Bukan hanya Smoke Warhead PT. Pindad
saja yang diminati oleh berbagai negara asing. Namun berbagai senapan
seperti senapa serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3 dan SSI-V5), revolver
(R1-V1, R1-V2, RG-1 (tipe A), RG-1 (tipe c), senapan polisi (Sabhara V1
dan Sabhara V2), pistol profesional magnum, senapan sniper (SPR-1),
pistol (P-1 dan P-2) hingga peluncur granat pun sangat diminati oleh
berbagai negara asing seperti Thailand, Zimbabwe, Thailand, Mozambik dan
Nigeria.
No comments:
Post a Comment