Monday, 30 September 2013
HUT RI 68 AS dan Australia Kirim Pasukan Gelap ke Papua , hati-hati dengan amerika
amkita sebagai bangsa , sudah tahu bahwa freeport itu miliknya amerika, hanya saja. indonesia tidak punya teknologi . untuk mengolah kekayaannya sendiri ya..
SIAGA – JAKARTA Pemerintah Amerika Serikat dan Australia di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan NKRI ke 68 berniat merongrong kewibawaan NKRI. Caranya, yaitu dengan mengirimkan beberapa intelegen berkedok aktivis ke Papua.
Menurut AS dan Australia, wilayah Papua bukan bagian dari NKRI dan belum memiliki kemerdekaan. Pemahaman tersebut juga didapat oleh para pengungsi asal Papua yang kini banyak mendapatkan suaka politik di Australia. Pengungsi asal Papua itu kebanyakan berlatar belakang kriminal dan menjadi buronon Pemerintah Indonesia. Mereka menjadi pelaku pembunuhan anggota TNI dan Kepolisian di wikayah Indonesia bagian paling timur itu.
Namun, pihak berwenang Indonesia telah memperingatkan sekelompok aktivis bentukan pemerintah AS dan Australia itu untuk tidak berlayar di Papua hari ini (17/8), atau beresiko dicegat atau ditahan.
Kelompok tersebut, yang menamakan diri Freedom Flotilla, mempersiapkan tiga kapal untuk berlayar dari Cairns ke Papua dengan tujuan menyoroti perlunya perdamaian dan stabilitas di daerah itu.
Awaknya terdiri dari sejumlah sesepuh Aborigin, pengungsi Papua, pembuat film dan aktivis lainnya.
Namun Wakapolda Papua Paulus Waterpauw mengatakan, kedatangan kapal-kapal tanpa ijin akan dicegat oleh Angkatan Laut dan mungkin akan ditahan oleh pihak berwenang imigrasi.
Dikatakannya, kalau ada dari kelompok itu yang mempunyai sejarah kriminal atau masuk dalam daftar orang yang dicari-cari, ia akan ditangkap.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara lain, dan mengatakan, mereka tidak boleh melanggar kedaulatan Indonesia dan menimbulkan keresahan.
Dikatakannya, provinsi-provinsi Papua adalah bagian dari Indonesia dan hal itu harus dihormati.
Jika tidak, Pemerintah Indonesia melalui TNI akan melakukan perlawanan keras terhadap negera manapun yang hendak mengangkangi bumi pertiwi, terlebih di hara yang sakral yaitu Hari Jadi NKRI ke 68 in
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment