Wednesday 25 September 2013

Seberapa Kuat Kita kah negara kita




KRI Banda Aceh 593. Kapal militer LPD buatan PT PAL Surabaya
Kapal ini mampu mengangkut 5 Helikopter di atasnya, dan
4 di dalam perut Kapal.
Pertanyaan sulit, tidak mudah juga menjawabnya. Yang lebih sulit adalah mewujudkan jawaban lisan ke dalam tindakan nyata yang menghasilkan.
Seberapa kuat kita ?
Jika pertanyaan itu dikhususkan pada kekuatan pertahanan dalam menghadapi ancaman dari luar, maka Dephankam-lah yang lebih berkompeten menjawabnya. Namun sebagai orang awam, kita mungkin bisa mereka-reka, secara kasat mata, bahwa kita cukup kuat. Global Fire Power mengurutkan kekuatan militer Indonesia berada pada peringkat ke-15 di dunia, di atas Australia (23), Kanada (19), dan terkuat di ASEAN, bahkan lebih kuat dari Jepang (17). Itu posisi kita sekarang, saat usia Indonesia baru 67 tahun, sementara Australia dan Jepang lebih dari 367 tahun merdeka, dan Amerika 700 tahun lebih awal memulai industrialisasinya. Belanda mulai menjajah Indonesia pada abad 16. Belanda membangun benteng Nassau di Bandaneira pada tahun 1609, jadi, kata Des Alwi, kita dijajah Belanda itu lebih dari 500 tahun, bukan 350 tahun. Bahkan di Bandaneira usaha kolonisasi Eropa dimulai pada tahun1529 saat kontingen Portugis berperang dengan orang-orang Banda dan mereka gagal membangun benteng.  
Kapal Cepat Rudal Beladau 643 bauatan dalam negeri (PT PAL), resmi digunakan.

Indonesia adalah negara besar, dan sudah seharusnya punya kekuatan yang disegani. Kita tidak seharusnya membandingkan kekuatan dengan negara-negara tentangga, terutama Malaysia--kita tidak akan berperang melawan saudara serumpun--, bandingan  kita adalah dengan India, Brazil, Meksiko, Italia, dan bila perlu menjadikan negara-negara maju sebagai standard mengukur diri.
Helikopter serang TNI AD  Bell-412 EP buatan PT DI, divisi rotary wings.,

India, salah satu kekuatan Asia di samping China, telah menjelma menjadi kekuatan baru. Dengan kemampuan ekonomi 10 terbesar dan militernya sekarang yang terbesar ke-4 di dunia, India bahkan berani menggertak Italia sehingga Italia keder lalu menyerahkan dua tentaranya agar dikirim ke India untuk di adili. Jika India maju pesat, maka kita pun mampu melakukannya. India dan Indonesia 50 tahun yang lalu adalah sama-sama negara miskin. Mereka tidak lebih makmur dibandingkan dengan kita. Tetapi sekarang mereka telah bermertamorfosis menjadi negara paling dinamis di Asia, dengan ekonomi terbesar kelima di dunia, dan kekuatan militer yang bahkan membuat negara Barat, Italia, merasa 'takut' bersitegang dengan mereka.
Pesawat CN 295 milik TNI AD buatan PT DI sedang mengudara. Dalam pameran Dirgantara di Langkawi, Malaysia, beberapa negara seperti Thailand, Philipina, Malaysia, Brunei, memesan pesawat ini. Malaysia adalah pengguna terbesar dan pemesan terbanyak bersama Korea Selatan. 
Sekedar catatan, beberapa waktu lalu nelayan India ditembak mati oleh marinir Italia di perairan India karena disangka perompak. Peristiwa itu menyulut ketegangan antara India-Italia, setelah duta besar Italia untuk India meminta ijin agar pemerintah India membiarkan kedua marinir itu pulang ke negaranya untuk mengikuti pemilu. India bersedia melepaskan keduanya dengan satu syarat : keduanya akan kembali ke India untuk diadili pasca pemilu, atau dubes Italia untuk India sebagai jaminannya.  Sang dubes berjanji, namun belakangan dengan berbagai dalih marinir itu menolak kembali ke India. Menteri luar negeri Italia bahkan menolak dengan mengatakan bahwa pemerintah Italia tidak akan menyerahkan kedua tentaranya ke pemerintah India karena menurut mereka kejadiannya di perairan internasional, bukan di wilayah India.
PT DI akan memproduksi helikopter jenis Haevy Cougar EC 725 ini  untuk menggantikan Puma.
Helikopter ini lebih canggih dengan equipment lebih lengkap.
Rakyat India marah. Sebagai balasannya, India memberi dua pilihan pada Italia : serahkan dua orang marinir pembunuh itu ataukah duta besar mereka di New Delhi tidak akan ke mana-mana. Ketegangan meningkat berubah menjadi perang psikologis. Dalam sebuah momen di balapan internasional di New Delhi, Valentino Rossi menyelesaikan balapannya dengan mengibarkan bendera kesatuan marinir Italia untuk 'mengejek' pemerintah India bahwa Italia mampu berbuat apa saja demi membela prajuritnya. Tindakan Rossi menuai kritikan dari masyarakat India dan momen itu memicu nasionalisme yang lebih besar.
PT Dirgantara Indonesia Serahkan Bell ke TNI
Teknisi dan staf PT Dirgantara Indonesia mempersipakan display helikopter Bell saat serah terima dua unit helikopter Bell 412 EP untuk TNI AD dan satu unit untuk TNI AL di hanggar PT DI, Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/3). TNI sampai saat ini baru memiliki 76 unit helikopter. TEMPO/Prima Mulia
Perdana Menteri Italia akhirnya bersedia menyerahkan kedua tentaranya ke New Delhi, setelah duta besarnya di India 'ditahan' sebagai ganti jaminan. Menlu Italia mengundurkan diri sebagai protes atas kebijakan PM dan mengkritik bahwa apa yang dilakukan pemerintahnya sungguh merupakan tindakan penakut.
n 2130 iptn
Pesawat N 2130 asli hasil rancangan Indonesia.
PT Regio Prop dan PT DI berencana menghidupkan
kembali pesawat komersial jenis ini untuk
memenuhi pasar asia pasifik yang tumbuh cepat.
Peristiwa ini memberi pesan penting pada kita bahwa Italia, salah satu kekuatan Eropa, ternyata keder juga menghadapi India, sebagai salah satu negara berkembang, yang punya rudal Brahmos.
India merdeka hampir bersamaan waktunya dengan Indonesia, keduanya punya sejarah yang sama, pernah mengalami penindasan oleh bangsa Eropa. Jika India dijajah oleh Inggris, Indonesia dijajah oleh Belanda. Orang-orang Eropa semula berniat menyebarkan agama Kristen / Katolik ke Asia, namun nafsu rakus dan sifat tamak telah membuat mereka seperti monster. Pada dasarnya mereka memang penjajah, imperialis, dan pelanggar HAM berat. Tiba-tiba saja sekarang ini mereka merasa sok suci, sok manusiawi, namun sifat angkara murka mereka tetap belum berubah : Irak diserang, Pakistan di bom, rakyat Afganistan di bantai, Mali dibombardir dan lain-lain kejahatan kemanusiaan yang melanggar hukum internasional.
Pesawat N 2130 rancangan dalam negeri.  Pesawat jenis ini seharusnya sudah menmgudara pada tahun 2005 yang lalu, andai saja IMF tidak memaksa Indonesia menghentikan program ini ketika krisis 1998. Boeing dan Airbus boleh jadi meminta IMF mematikan PT DI karena akan mengambil pangsa pasar mereka.
Pesawat N 2130 adalah pesawat sekelas Sukhoi Superjet 100 
Sama seperti India, Indonesia adalah negara besar. Walau sedikit tertinggal dari India, kita sebenarnya mampu seperti mereka. Kita mampu menguasai teknologi yang dikuasai oleh negara-negara maju, membuat peralatan tempur berkualitas : Kapal Cepat Rudal, Pesawat militer, rudal, satelit, Tank, Panser, senapan mesin, dan bahkan teknologi nuklir.
Pesawat Jet N 2130 berkapasitas 80-130 penumpang.
Pesawat seperti ini kira-kira 
R-80 yang akan dikembangkan
lagi menjadi lebih canggih oleh Ilham Habibie, antara lain
digitalisasi perangkat.
Industri pesawat terbang kita bahkan lebih baik dari China. BATAN mampu mengembangkan teknologi nuklir  jika saja pemerintah mau. BATAN sudah sejak dulu mengatakan bahwa penguasaan teknologi nuklir kita sudah sangat maju, lebih siap dari negara-negara lain di Asia Tenggara untuk segera diaplikasikan ke dalam energi pembangkit tenaga listrik, kapal selam, dan lain-lain. Tinggal menunggu kata 'ya', dari pemerintah, maka ilmuwan-ilmuwan kita itu sudah lebih dari mampu untuk mewujudkannya.
Pakar nuklir Indonesia : Yudiutomo dan Kusnanto sukses menghasilkan radioisotop pengayaan tingkat rendah yang hanya satu-satunya di dunia.  Negara-negara lain di dunia hanya bisa melakukan pengayaan Uranium tingkat tinggi. Bersama Batantek, mereka ekspansi bisnis ke Amerika Serikat  yang memiliki pangsa pasar radioisotop potensial. Penemuan mereka mennjadi reaktor berbahan bakar cair untuk radioisotop  pertama di dunia.

No comments:

Post a Comment