Ketika piala aff 2010, semua public di tanah air . begitu suka sepak bola. Dan juga banyak acara yang di setting untuk memperbincangkan Indonesia. Dan piala aff. Itulah ulah politikus setingkat bakre dan tvonenya tiada hari tanpa sepak bola.
Dari makan siang dan juga bonus yang diberikan petinggi pssi pada jaman itu. Sungguh besar sekali bonusnya padahal pada saat itu belum lagi
juara.
sepertinya Indonesia kalah oleh mafia bola. Di Indonesia karenanya
banyak orang yang saat itu kecewa sampai presidenpun kecewa dengan hasil
pertandingan tersebut. Maka di
indikasikan bahwa maman dan juga markus horizon kena sogok para penjudi Malaysia.
Dan segudang kekalalahn - kekalahan yang di derita oleh timnas
dan timnas yang tidak ada prestasinya ini membutkikan bawah orang –orang politik
seperti la nyalla matalit yang menyandera timnas isl untuk membela timnas Indonesia.
Dan juga johar arifin husein yang tidak mau mengalah demi timnas Indonesia. ,
yang aku heran adalah ketika itu andi alvian malaranggeng malah diam saja
ketika timnas di ujung tanduk dan tidak melakukan upaya – upaya untuk
menyatukan pssi yang lagi bertikai ..
Sungguh sangat
berbahagianya dia karena dia ingin
membawa pssi dalam jurang kehancuran dan ini akan kita lihat pada piala aff u19
apakah timnas ini akan berhasil ataupun tidak, akankah pertandingan itu bersih
dan tidak akan di jual lagi kepada penjudi di Malaysia.
Akankah dia berkoar lagi dan hanya mengatakan . saya bangga
kepada timnas walaupun tidak juara. Kayaknya dalam dunia sepak bola Indonesia yang
di pertontonkan adalah pertengkaran dan juga kekisuran j Tidak ada yang
memberitakan kebaikan Indonesia di mata mereka itulah yang di lakukan oleh
media – media televise sperti tvoon dan antipative serta paktroe tvie.
Kadang ketika para awak media hanya kosentrasi kepada
kelemahan bangsa kita masihkah kita mempercayai apa yang mereka beritakan!!!, saya sangat tidak suka kepada
indri parahmati seorang pembawa berita yang katang pertanyaannya sungguh
merepotkan bagi para nara sumbernya…
... kita sebagai seorang pemersa yang cerdas harusnya cerdas
dalam memilih berita yang mempunyai mutu . dan bukan berita yang hanya berisi
tendensius yang hanya ingin menaikan image baik dari pada para pendirinya..
Semoga penyiar ini terus belajar dan belajar agar . apa yang
ditanyakan tidak menyinggung dari narasumbernya..
Sekarang yang harus kita doakan timnas kita . supaya menang
dalam kejuaraan ini, kejuaran affu19 di gresik dan sidoarjo . Dan pertandingan tidak di jual lagi oleh para mafia bola di
Indonesia . ketika uang dan ketenaran menguasia mereka . kita tahu rasa
nasionalisme juga akan hilang.
Semoga kita sebagai anak bangsa dan peduli dengan Indonesia dan
tidak mau Indonesia tercerai berai marilah kita secara sadar untuk memilih
acara –acara tivi yang memberikan ilmu kepada kita dan bukan acara tivi yang
tidak memberikan insparasi dan semangat kepada kita.
Semoga garuda jaya . punya kekuatan untuk memberikan gelar
kepada bangsa Indonesia . marilah kita berdoa dan aku yakin bahwa di sana masih
ada anak-anak bangsa yang sangat bangga kepada Indonesia.
Selamat berjuang garuda jaya
Para pecinta Timnas pastinya sudah mengetahui baik dari berita, nonton langsung atau nonton lewat layar kaca MNC TV, ketika Timnas U19 Indonesia sukses melibas Myanmar dengan skor 2-1, diubah dari rencana semula 3-1 kerana pertimbangan bobot peta taruhan. Berbagai reaksi,ulasan, penilaian bermunculan baek di kanal bola kompasiana atau media lainnya. Dengan torehan kemenangan ini maka Indonesia untuk sementara sukses memuncaki klasemen…
Selain ada yang memuji dengan cara unik sehingga terkesan melecehkan kalo dibaca sekilas, dua kilas atau tiga kilas, lebih banyak lagi yang melontarkan apresiasi atas perjuangan para pemain di lapangan. Salah satu pihak yang menerbangkan pujian itu adalah Mr. Gerd Zeist yang notabene adalah pelatih tim Myanmar yang baru saja dijungkalkan Garuda 19.
“Permainan sangat bagus, suasana kompetitif yang sportif juga tampak di lapangan. Hanya karena finishing yang tidak sempurna, kami harus mengakui kemenangan Indonesia,” kata Maung Maung Soe,kapten Myanmar yang sepanjang pertandingan beradu level permainan dengan Evan Dimas, kapten Garuda 19 yang juga calon pemain klub kebanggaan bonek, Persebaya 1927 kalau jadi…
Lepas daripada semua pujian, kritikan atau apresiasi yang disampaikan dengan cara unik, para pecinta timnas tentunya mengharapkan level permainan Garuda 19 akan semakin meningkat dari pertandingan ke pertandingan guna berjuang merengkuh gelar juara satu yang sudah jadi momen langka di dunia bal-balan nasional ini. Beberapa catatan kecil ini mungkin diperlukan supaya level permain bergerak naik didukung oleh ketahanan fisik yang tetap prima dan kesatuhatian bermain sebagai sebuah tim bisa terwujud:
Satu: mutlak diperlukan rotasi pemain, mengingat jadwal padat yang menuntut sebuah tim bertanding hanya selang satu hari, toh kemampuan para pemain inti dan cadangan relative merata.
Dua: kegemaran hampir seluruh pemain untuk mendribel bola entah itu pemain depan, tengah bahkan pemain belakang musti dihilangkan. Cukup dua atau tiga pemain saja seperti Evan Dimas,Maldini atau Paulo Sitanggang yang diberi kebebasan supaya bisa bermain efektif.
Tiga: Persatuan Indonesia!
Empat: Sesekali masih ada kesan pakem bahwa nendang bola itu musti kudu ke arah depan sehingga masih terjadi bola yang dengan susah payah direbut akhirnya dibuang percuma.
Lima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia!
Nantikan besok siang: prediksi hasil pertandingan Indonesia vs Vietnam langsung dari jalurnya mafia…
No comments:
Post a Comment