Thursday, 12 September 2013
UAV Heron dan Wulung Jaga Perbatasan RI dan kebangkitan teknologi indonesia
Terjawab sudah, pesawat tanpa awak / UAV jenis apa yang menjaga perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan, termasuk patroli hingga ke Kepulauan Natuna. Komandan Lanud Supadio, Pontianak, Kolonel Penerbang Novyan Samyoga mengatakan, dalam waktu dekat 12 unit pesawat tanpa awak akan dioperasikan untuk mengawasi perbatasan Kalimantan.
“Pangkalan Udara Supadio Pontianak akan mengoperasikan pesawat tanpa awak dalam mengawasi wilayah perbatasan udara Indonesia-Malaysia. Pesawat tanpa awak itu mengawasi seluruh wilayah perbatasan,” kata Novyan di Sungai Raya, Jumat (19/7).
Rencananya pesawat tanpa awak itu beroperasi pada awal tahun 2014. UAV ini sangat dibutuhkan karena pengawasan menggunakan tenaga manusia, dibutuhkan ribuan orang. Bahkan jika menggunakan pesawat biasa, tetap memiliki keterbatasan dari sisi bahan bakar, sehingga pengawasan perbatasan tidak maksimal.
“Dengan menggunakan pesawat tanpa awak, bisa mutar-mutar, ambil foto dan video, lalu pesawat kembali ke Lanud Supadio,” ujar Komandan Lanud Supadio, Kolonel Penerbang Novyan Samyoga. Menurut Dan Lanud Supadio, pesawat tanpa awak yang digunakan ada dua jenis, Wulung buatan lokal dan Heron buatan luar negeri.
“Kami sengaja menggabungkankannya, karena pesawat tanpa awak buatan Indonesia baru dibuat, sementara buatan luar negeri sudah maju dalam hal teknologi. Nantinya UAV Indonesia bisa meniru UAV luar negeri sehingga ke depan pesawat lokal kita semakin bagus,” ujar Dan Lanud.
Pesawat tanpa awak jenis wulung akan dioperasikan sebanyak delapan unit, sedangkan jenis Heron empat unit. Semua pesawat berkumpul di Lanud Supadio Pontianak dan dikontrol dari Lanud Supadio.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment