Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo melarang Timnas U-19 memenuhi undangan politikus terkait kegiatan kontraproduktif, menjelang final Piala Asia U-19 di Myanmar 2014.
"Ada dua gangguan yang biasanya datang ke pemain Timnas ini, baik internal maupun eksternal," kata Menpora Roy Suryo, usai mengikuti Salat Ied di Yogyakarta, Selasa (15/10).Popularitas Timnas U-19 terus meroket berkat keberhasilan laskar Garuda Muda itu menembus putaran Final Piala Asia U-19 di Myanmar. Sukse itu meyakinkan karena Indonesia lolos setelah mampu melewati hadangan Korea Selatan yang merupakan juara bertahan, sekaligus peraih 12 kali juara.
Sebelumnya, Timnas U-19 mempersembahkan gelar juara level Asia Tenggara di ajang Piala AFF yang digelar di Sidoarjo. Roy ingin sukses Timnas U-19 berlanjut tanpa gangguan situasi internal maupun eksternal.
Gangguan internal itu, biasanya upaya pengkultusan para pemain yang kemudian dimanfaatkan demi mendongkrak atau mempromosikan citra tokoh atau kelompok dengan cara mengundangnya. "Biasanya dengan bentuk ajakan silaturahmi para tokoh atau partai politik," jelasnya.
Roy menegaskan sudah membentengi para pemain timnas U-19, yang sedang naik daun setelah menggilas Korea Selatan dengan skor 3-2 pekan lalu itu, agar tidak dipolitisasi. Apalagi saat ini juga menjelang Pemilu 2014.
"Saya sudah menginstruksikan kepada pelatih dan PSSI agar melarang semua aktivitas pemain timnas yang tak berkaitan dengan kegiatan persiapan, termasuk silaturahmi itu," kata dia. Roy menegaskan, para pemain timnas U-19 hanya boleh bertemu dengan Presiden jika ingin silaturahmi.
"Tidak boleh ada yang jadi bintang iklan dulu sebelum kompetisi ini selesai," tegasnya lagi.
Sebelum sukses membungkam Korsel, Roy juga sudah mewanti-wanti para pemain agar tak tergiring ke ranah politik.
"Skuad ini harus dijaga, karena proyeksi jangka panjang. Semestinya pemain dilindungi dari gangguan eksternal. Misalnya, setelah juara, diundang ke acara televisi, kemudian ditarik-tarik ke arah politik. Itu bisa mengganggu konsentrasi pemain," kata Roy usai pertandingan Timnas U-19 melawan Laos U-19 Selasa (8/10).
Pertemuan "bernuansa" politik itu salah satunya yakni pertemuan gelandang Timnas U-19 Yabes Roni Malaifani dan politikus Partai Golkar, Setyo Novanto, Minggu (13/10). Namun menurut Yabes, pertemuan di kediaman Ketua Fraksi Golkar itu bukanlah pertemuan politis.
Yabes mengaku, hubungan dia dengan Setya sudah seperti anak dengan ayah. Oleh karena itu, pesepakbola kelahiran Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur itu tidak peduli terhadap pernyataan Menpora Roy Suryo yang meminta, para politisi untuk tidak memolitisasi atau melibatkan ke dalam urusan politik para pemain Timnas PSSI U-19.
"Saya melihat sosok pak Setyo Novanto sebagai seorang ayah," tutur Yabes kepada Tribunnews, Selasa (15/10) malam.
Pesepakbola kelahiran Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur pada 6 Februari 1995 itu mengaku, berutang budi kepada pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha.
Sebab, Setyo Novanto merupakan orang yang membiayai pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri melakukan pelatihan sepak bola dan menggelar seleksi pemain di Kupang, NTT pada Juni 2013.
No comments:
Post a Comment