Berita ditangkap tangannya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil
Mochtar oleh KPK sontak membuat status di Facebook, Twitter, dan BBM
teman-teman saya bernada pesimis dan negatif. Beberapa orang bahkan
terkesan putus asa setelah mendengar pemberitaan tersebut terhadap
kondisi Indonesia dari segi hukum.
Bahkan beberapa orang menyebut peristiwa ini bak kiamat kecil bagi
Indonesia. Kata kiamat menurut saya terlalu keras untuk kondisi bangsa
yang sebenarnya masih belum beres masalah korupsinya.
Menurut saya, tertangkapnya Akil Mochtar jangan dilihat dari sisi
negatif saja, tetapi juga dari sisi positif. Sisi positifnya adalah
hukum kita sudah berjalan dengan baik walau belum sepenuhnya. Berjalan
dengan baik karena berhasil menangkap tangan 3 orang penting di negara
ini, tapi belum sepenuhnya karena masih ada kasus yang belum
terselesaikan.
3 orang penting yang ditangkap tangan KPK tahun ini adalah mantan
Presiden PKS Luthfie Hasan, mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, dan
terakhis mantan (sebentar lagi) Ketua MK Akil Mochtar. Sebuah prestasi
yang harus diapresiasi.
Hebatnya, tangkap tangan KPK ini ternyata tidak hanya berurusan dengan
Ketua MK, tetapi juga dengan Gubernur Banten Ratu Atut. Berita terakhir,
Atut sudah dicekal oleh KPK.
Hal ini menunjukkan sebuah sinar terang bagi pemberantasan korupsi di
negeri ini. Indonesia harus dibersihkan dari pelaku dan perilaku
korupsi. Supaya Indonesia tidak hancur dan membusuk dari dalam karena
perilaku korup para pejabat negara.
Karena itu, mari kita optimis bahwa negara ini akan semakin baik ke
depannya dengan tertangkap tangannya Ketua MK Akil Mochtar. Mari terus
dukung KPK untuk terus memberantas korupsi tanpa terkecuali. Kita juga
berharap kasus century dan Hambalang juga bisa diselesaikan dengan baik.
Kita tidak perlu pesimis dengan kondisi negara ini ketika banyak
petinggi negara yang ditangkap KPK. Karena itu adalah awal dari sebuah
perbaikan dan perubahan yang lebih baik. Yang perlu kita khawatirkan
adalah jika KPK tidak berhasil mengungkap sebuah kasus hanya karena dia
orang penting di negeri ini.
Karena itu, saya yakin negara ini tidak akan hancur, walaupun Presiden
Indonesia aktif ditangkap oleh KPK. Atau yang paling dekat adalah Wakil
Presiden Indonesia aktif ditangkap KPK. Hukum harus terus jadi panglima
di negeri ini demi Indonesia yang lebih baik.
Yang membuat Indonesia hancur adalah para koruptor yang terus
berkeliaran dan belum bisa ditengkap KPK. Mereka terus menggerus uang
negara dan memiskinkan banyak orang. KPK harus tangkap orang-orang ini
dan mengembalikan uang negara demi kesejahteraan rakyat banyak.
Mari terus dukung KPK menangkap koruptor lebih banyak lagi dan menyelamatkan uang negara lebih banyak lagi.
No comments:
Post a Comment