Thursday, 10 October 2013

Selebrasi Gol Timnas U-19 Sangat Menginspirasi


sumber : www.suryaonline.co
Seiring dengan berakhirnya perhelatan piala AFF U-19 kemarin, dimana timnas Indonesia menjadi juaranya, banyak pihak yang mengusulkan agar pemain-pemain timnas ini benar-benar dijaga dan dilindungi agar tidak terpengaruh oleh kebobrokan organisasinya. Jangan sampai muncul kesombongan dan sok juara meskipun toh mereka memang juaranya. Jangan sampai muncul rasa bak seorang bintang panggung, yang akhirnya bisa memecah fokus mereka ke dalam pertandingan.
Usulan-usulan itu mungkin ada benarnya. Salah satu yang perlu dilindungi dan terus dijaga dari mereka yaitu sifat dan akhlak terpuji yang selama ini mereka perlihatkan. Dari dua pertandingan pra piala Asia dan even piala AFF U-19 kemarin, ada yang jauh lebih membanggakan dari sekedar kemenangan, yaitu sifat dan akhlak dari para pemain timnas tersebut. Akhlak tersebut khususnya terlihat ketika para pemain timnas melakukan selebrasi usai mencetak gol dengan bersujud syukur. Bukan hanya si pencetak gol saja yang melakukannya, hampir semua pemain bahkan sampai sang penjaga gawang Ravi Murdianto pun tak ketinggalan melakukan sujud syukur.
Hal ini merupakan pertanda bahwa ketika mereka sedang mengalami euforia pun mereka masih ingat kepada Tuhan, mereka tidak seperti kebanyakan orang sekarang yang hanya mengingat Tuhan dikala mereka mengalami kesulitan, sementara ketika mendapat kebahagiaan mereka seakan melupakan Tuhan.
Ternyata sujud syukur mereka pun sangat menginspirasi anak-anak Indonesia belakangan ini, mereka banyak yang menirukan selebrasi sujud syukur setelah mencetak gol dikala bermain bola.
Teringat jaman dulu diwaktu timnas U-19 belum terkenal seperti sekarang, ketika kiblat sepakbola yang bisa dibanggakan hanyalah klub-klub luar negeri, diwaktu sore sepulang sekolah, saya duduk-duduk di pinggir lapangan bola di desa dimana saat itu sedang ada anak-anak seusia SD bermain sepakbola. Bermain bola ala kampung tanpa memakai sepatu, mereka terlihat sangat menikmati permaianan.
Dalam sebuah kesempatan, salah satu dari mereka berhasil mencetak gol. Sangkin girangnya mencetak gol, si anak ini berselebrasi layaknya pemain-pemain bola luar negeri. Si anak berlari-lari sambil merentangkan tangannya bak sayap yang sedang menggembang, selebrasi yang dulu identik dengan Vicenzo Montella (AS Roma).
Sementara si pencetak gol berselebrasi, anak-anak lain rekan satu timnya berkejaran mengejar si anak pencetak gol tersebut seolah ingin bersama-sama merayakan keberhasilannya mencetak gol. Setelah tertangkap, rekan-rekan setimnya tersebut langsung menubruk si anak pencetak gol. Dan terjatulah mereka semua. Mereka saling menindih ditambah saling memegang kepala si anak pencetak gol, persis mirip dengan selebrasi para pemain bola eropa yang hampir setiap minggunya mereka tonton di TV.
Namun mungkin karena ada yang memegang kepalanya terlalu keras, si anak pencetak gol merasa kesakitan dan tidak terima. Setelah bisa berdiri, si anak ini mengejar teman-temannya tadi untuk membalas memagang kepala. Namun ada juga temannya yang merasa tidak terima karena merasa dirinya tadi tidak ikut memegang kepala si anak pencetak gol. Dan terjadilah keributan kecil yang menjurus perkelahian. Sebelum menjadi perkelahian yang lebih jauh, saya dan teman saya yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melerai mereka. Si anak pencetak gol ngambek dan pulang.
Dan kemarin, ketika tidak sengaja saya sedang menemani sodara yang masih kecil bermain-main di halaman rumah, disana ada beberapa anak yang sedang bermain bola. Ketika salah satu dari mereka berhasil mencetak gol, alangkah terkejutnya saya, si anak tersebut berselebrasi menirukan gaya selebrasi timnas U-19 dengan bersujud syukur. Luar biasa!
Sepakbola, bagi sebagian orang khususnya anak-anak, bukan lagi sekedar pertandingan olahraga, tapi juga tontonan sekaligus tuntutan. Untuk itu, saya sangat senang dengan akhlak yang diperlihatkan para pemain timnas U-19, mereka bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak muda Indonesia bahwa dalam keberhasilan seseorang ada peran Tuhan disana dan kita wajib mensyukurinya. Maju terus Garuda Muda, tetap rendah hati, dan selalu ingat kepada Tuhan. Daripada kita mengenal Allah lewat proses kesusahan, lebih baik kita mengenal Allah saat kita bersyukur. (Amin)

No comments:

Post a Comment