Saturday, 19 October 2013

nasionalisme dari sang kapten garuda jaya, hliangkan persebaya dari indonesia

Siapa orangnya di kolong langit ini yang tidak mengenal Lionel Messi? Tentu tidak ada. Lionel Messi adalah satu Icon Pesepak-bola Modern. Bertalenta luar biasa, berprestasi luar biasa dan disayang oleh puluhan juta orang penggemarnya.
Satu hal yang paling menonjol dari Messi yang mampu membuat dirinya menjaga prestasinya dan mampu menjaga nama baiknya sehingga puluhan juta penggemarnya tak bisa pindah ke lain hati adalah Kesederhanaan Hatinya. Messi adalah sosok terkenal yang tetap rendah hati. Menjadi pemain terbaik dunia sebanyak 4 kali tidak membuatnya dirinya merasa menjadi seorang selebritis.
Bukan ingin membandingkan seorang Evan Dimas dengan seorang maestro bola seperti Messi. Tapi sangat berharap agar seorang Evan Dimas dan rekan-rekannya dalam Timnas U-19 tetap bersikap biasa, bersikap bersahaja dan mampu mencontoh kerendahan hati dari seorang Lionel Messi, atau seorang Andreas Iniesta maupun seorang Xavi Hernandes.
Prestasi tinggi yang sudah diraih Timnas U-19 tidak seharusnya membuat anak-anak Timnas U-19 menjadi besar kepala dan merasa sudah menjadi kalangan selebritis. Godaan membintangi produk Iklan dan Tawaran-tawaran indah dari Club sudah pasti berdatangan. Tapi bijakkah mereka menerima tawaran-tawaran yang menggiurkan tersebut?
Disini bukan perkara bijak atau tidak dan bukan perkara butuh uang atau tidak. Yang menjadi substansi atau pertimbangan utamanya adalah Tujuan Bermain Bola dari masing-masing pemain.
Kalau memang sekedar ingin terkenal dan banyak uang, mungkin sekarang adalah saat yang tepat bagi para pemain timnas U-19 untuk menerima tawaran-tawaran iklan dan tawaran-tawaran Club-club yang berduit. Silahkan saja ambil kesempatan itu kalau memang tujuan dari Bermain Bola hanya sampai disitu saja. .
Tetapi kalau Tujuan Bermain Bola dari para pemain Timnas U-19 untuk meraih prestasi setinggi-tingginya terlebih dahulu, untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dalam Timnas dan juga memiliki suatu keinginan yang tinggi untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Negara dan bangsa maka sebaiknya tolak dulu tawaran-tawaran Iklan maupun tawaran-tawaran Club yang sangat menggiurkan itu.
Evan Dimas sudah melakukannya. Evan Dimas sudah menolak tawaran membintangi Iklan dengan imbalan senilai Rp.300 Juta dari sebuah produk Iklan. Dan informasi itu berasal dari Pelatih Nasional kebanggan kita siapa lagi kalau bukan Indra Sjafri.
Indra Sjafri sangat berharap agar anak-anak asuhannya focus dulu terhadap prestasi Timnas U-19. Sebagai salah satu finalis Kejuaraan Asia yang akan bertanding di Myanmar tahun depan tentu butuh persiapan yang sangat matang dan selayaknya tidak diganggu oleh Iklan-iklan yang menggiurkan maupun Club-club yang ingin membajak timnas berprestasi ini. Begitu juga dengan target timnas secara keseluruhan yang mentargetkan Indonesia bisa hadir di Kejuaraan Dunia U-20 pada tahun 2015 nanti.
Intinya seorang Indra Sjafri tidak melarang maupun ingin membatasi rezeki dari para pemain tapi sebaiknya tunda dulu tentang hal tersebut hingga prestasi dunia yang didapat terlebih dahulu. Dan berikut ucapan Indra Sjafri yang direlease Tempo.Co :
“Sekarang jangan dulu. Nanti setelah Piala Dunia U-20 pada 2015, gak apa-apa,” ujar Indra di Padang, Jumat 18 Oktober 2013.
Menurut Indra, jika salah seorang mereka sudah menjadi bintang iklan, maka ditakutkan akan timbul kecemburuan dari pemain lainnya. “Ini akan mengusik kekompakan mereka di lapangan,” katanya.
Dan Indra Sjafri cukup berbangga dengan apa yang dilakukan Evan Dimas dengan menolak tawaran iklan senilai Rp. 300 juta tersebut.
Beginilah apa yang dikatakan seorang Evan Dimas seperti yang diceritakan Indra Sjafri. Evan Dimas berkata : ” Saya jangan diganggu dulu. Saya siap miskin untuk negara ini.”
Kira-kira siapa lagi dari anggota Timnas U-19 yang setuju dengan sikap Evan Dimas itu dan berani menolak puluhan juta hingga ratusan juta rupiah yang menari-nari didepan matanya?

No comments:

Post a Comment