Pemberontakan ini terjadi di Ambon pada
tanggal 25 April 1950 yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia bekas
anggota KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang pro Belanda.
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Dr. Soumokil,
bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
Untuk menumpas pemberontakan RMS, pemerintah semula mencoba
menyelesaikan secara damai dengan mengirimkan suatu misi yang dipimpin
oleh Dr. Leimena. Akan tetapi upaya ini tidak berhasil. Oleh karena itu
pemerintah segera mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan
Kolonel AE. Kawilarang. Pada tanggal 25 September 1950 seluruh Ambon
dan sekitarnya dapat dikuasai oleh pasukan pemerintah. Dalam
pertempuran melawan pemberontak RMS ini gugurlah seorang pahlawan ketika
memperebutkan benteng Nieuw Victoria, yakni Letnan Kolonel Slamet
Riyadi.
Tokoh-tokoh lain dari APRIS (TNI) yang gugur adalah Letnan Kolonel S. Sudiarso dan Mayor Abdullah.
Setelah kota Ambon jatuh ke tangan pemerintah maka sisa- sisa pasukan
RMS melarikan diri ke hutan-hutan dan untuk beberapa tahun lamanya
melakukan pengacauan.
No comments:
Post a Comment