Indonesia yang merupakan
negara kepulauan dan banyak berbatasan dengan berbagai negara di
sekitarnya merupakan lokasi yang sangat rawan akan konflik perbatasan.
Terlebih indonesia merupakan wilayah strategis yang terletak dekat
dengan beberapa titik jalaur pelayaran dunia, salah satunya adalah selat
malaka, yang merupakan urat nadi perekonomian yang menjadi tangung
jawab tiga negara yaitu adalah indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Potensi besar yang dimiliki selat malaka sebenarnya sama pentinnya denan
Terusan Suez dan terusan Panama, karena selat Malaka membentuk jalur
pelayaran terusan anara Samudra Hindia dan Samudera Pasifik serta
penghubung tiga dari negara-negara penduduk terbesar seperti India,
Indonesia dan Cina. Di samping itu potensi besar lainnya adalah sebanyak
1200 kapal melintasi selat malaka setiap harinya, 22 kapal super ultra
large dengan mengangkut antara sperlima dan seperempat perdanganan laut
dunia. Potensi besar ini seharusnya menjadi sebuah perhatian pemerintah
dalam meningkatkan pertahanan laut indonesia.
Disamping Selat Malaka, Konflik Laut Cina
Selatan merupakan isu hangat dan memerlukan penyelesaian secara
komperhensif dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Makin pentingnya
posisi indonesia dengan meningkatnya volume perdagangan merupakan sebuah
potensi besar yang seharusnya mampu di dukung dengan kekuatan maritim
yang memadai. Ini merupak sebuah realita jika sampai saat ini indonesia
merupakan negara yan mempunyai potensi besar dalam jalur perdangangan di
asia maupun di dunia. Tentunya hal ini membutuhkan strategi dalam
menjaga keamanan dan perbatasan indonesia melihat potensi besar yang
dimiliki indonesia. Diplomasi Indonesia akan lebih efektif jika didukung
dengan kekuatan militer yang handal dan memadai. Pasalnya kedepan
konflik perbatasan yang terjadi kian meningkat hal ini di sampaikan oleh
Kasal Laksamana TNI Marsetio.
Sebuah pemaduan unsur antara kekuatan militer
dan diplomasi guna mengamankan kepentingan nasional merupakan
kepentingan primer yang seharusnya mampu di sadari oleh berbagai pihak
yang berperan saat ini. Penggunaan kekuatan Angkatan Laut dalam masa
damai dan perang adalah praktik yang lumrah. Inilah yang dikenal dengan
istilah gun boat (diplomasi kapal perang) dan selanjutnya muncul istilah naval diplomacy.
Melihat hal ini keterbutuhan akan teknologi pertahanan merupakan
sesuatu yang dijadikan sebuah prioritas melihat keterbutuhan kedepan
yang sangat mendesak. Tentunya kedepan indonesia harus meningkatkan
kekuatan pertahanan yang saat ini dimiliki, harapannya indonesia bukan
hanya menambahkan kuantitas Alusista sebagai penjaga pertahanan pertama,
namun mamapu meningkatkan kwalitas Alusista kedepannya. Dengan upaya
membangun industri pertahanan negara yang maksimal harapannya
ketergantungan terhadap asing dan hobi membeli peralatanbekas kedepannya
mampu diminimalisir.
Melihat keterbutuhan yang sangat medesak
tentang Alusista, angin segar pun datang dengan di tetapkannya
Undang-undang Industri Pertahanan Negara (IPH). Sebuah harapan besar
dalam bidang pertahanan diharapkan bukan hanya menjadi sebuah retorika
semata melainkan menjadi sebuah hal inplementatif yang mampu menjadikan
indonesia menjadi negara yang lebih bermartabat dalam permasalan
keamanan dan pertahanan. Melihat grafik APDN tentang Alusista terlihat
kian membaik dari yang sebelumnya 72,54 Triliun pada tahun 2012 saat ini
menjadi 77 triliun pada tahun 2013 harapannya anggaran ini mampu
terserap semuanya untuk meningkatkan Alusista Indonesia kedepannya.
Walaupun secara kasat mata anggaran indonesia cukup tinggi namun, jika
kita bandingkan dengan negara-negara tetangga yang mempunyai wilayah
lebih kecil ternyata indonesia memiliki anggaran jauh lebih kecil dari
negara-negara tersebut, menurut International Institute or Strategic Studies (IISS),
Singapura pada 2011 memiliki pengeluaran sebesar US$9,66 miliar untuk
belanja Alusista. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat ari negara
tetangga lainnya seperti Thailand (US$5,52 miliar), (Malaysia (US$4,54
miliar), dan Vietnam (US$2,66 miliar). Hal ini menunjukkan bahwa negara
sekelas singapura menjadikan Alusista sebagai sebuah priritas yang layak
di perhatikan. Sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai
54.700 km, hal ini menjadi evaluasi besar jika indonesia menjadikan
pertahanan sebagai prioritas kelas dua kedepannya.
Jika kita menegok tentang pertahanan laut
indonesia saat ini kita bisa melihat bahwa sampai saat ini indonesia
hanya memiliki dua kapal selam, terlebih lagi jika kita melihat
bagaimana kondisi pertahanan laut lainnya dari kapal-kapal yang dimiliki
TNI AL saat ini kurang lebih 148 kapal perang berbagai kelas dan jenis 2 kapal layar tiang tinggi, kapal patroli yang panjangnya kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau kapal angkatan laut yang berjumlah 317 unit.
Kemudian dari beberapa kapal tersebut ternyata adalah kapal ex Jerman
dan kapal peninggalan perang dunia kedua. Tentunya melihat tersebut
kondisi kapal sudah di pastikan tidak dalam kondisi maksimal.Disamping
itu untuk memantau kondisi perairan indonesia memiliki 15 stasiun yang
di kendalikan oleh Bakormala (Badan Kordinasi Keamanan Laut Republik
Indonesia), diantaranya Rescue Coordinating Centre (RCC) yang terletak di Ttanjung Balai Karimun, Maritime Rescue Coordinating Centre
(MRCC) Batam, RCC Natuna, RCC Sambas, GS Bangka Belitung, RCC Bali, RCC
Tarakan, RCC Kupang, MRCC Ambon, RCC Jayapura, RCC Tual, RCC Merauke,
(Ground Station) GS MRCC Bitung dan Puskodal Jakarta. Dengan
menggabungkan kekuaan pertahanan laut yang ada dari segi peralatan
tempur dan IT tentunya hal tersebut harus senantiasa di tingkatkan untuk
mendapatkan kekuatan pertahanan dan keamanan laut yang kuat. Karena
saat ini pertahanan dan keamanan merupakan hal yang sangat mendesak
untuk terus senantiasa di tingkatkan.
Harapan besar dengan ditingkatkannya anggaran
pertahanan indonesia kedepan indonesia akan mampu meningkatkan kekuatan
pertahanan yang dimiliki saat ini. Hal tersebut tentunya akan menjadi
sebuah pendukung berbagai diplomasi yang terjadi pada wilayah konflik
antara indonesia dan negara sekitarnya. Dengan meningkatnya kondisi
pertahanan laut indonesia tentunya akan membuat indonesia menjadi lebih
bermartabat di mata negara tetangga.
Jalesveva Jayamahe!!!!
No comments:
Post a Comment