NUSA DUA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic
Cooperation (APEC) mencapai puncaknya pada Selasa (8/10). Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan tujuh hal yang menjadi sorotan
dalam pertemuan tingkat tinggi 21 pimpinan negara anggota APEC.
Pertama,
para pimpinan (leaders) negara anggota sepakat untuk melipatgandakan
upaya untuk mencapai Bogor Goals pada 2020. Pimpinan berbagi pandangan
bahwa semua ekonomi APEC harus memperoleh hasil dari kerja sama APEC.
Kedua,
APEC sepakat untuk meningkatkan perdagangan intra APEC atau perdagangan
intra daerah, melalui fasilitasi perdagangan, pembangunan kapasitas,
dan fungsi sistem perdagangan multilateral. Referensi perdagangan
multilateral merupakan pengakuan bahwa meskipun promosi,seperti
kerjasama perdagangan intra APEC membawa manfaat konkrit untuk ekonomi
APEC, keberhasilan rezim multilateral masih sangat kritis.
“Dalam
hal ini, kami telah menyepakati deklarasi yang mendukung sistem
perdagangan multilateral. Kami juga sepakat untuk memastikan
keberhasilan pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kesembilan
pada Desember 2013 nanti di Bali,” ujar Presiden Yudhoyono dalam
konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10).
Ketiga, anggota
APEC sepakat untuk mempercepat pembangunan fisik, institusional, dan
konektivitas people to people. Dalam hal ini, lanskap strategis dan
konektivitas akan menciptakan lebih banyak pekerjaan dan menjamin
keamanan kerja.
Presiden Yudhoyono menyoroti bahwa konektivitas
dapat membantu mengurangi biaya produksi dan transportasi, memperkuat
rantai pasokan regional, dan meningkatkan iklim usaha di daerah. Pada
saat yang sama, pembangunan infrastruktur dan konektivitas akan
menciptakan lebih banyak pekerjaan dan menjamin keamanan kerja.
Keempat,
anggota APEC mengeaskan kembali komitmennya untuk mencapai kekuatan
yang seimbang, dalam hal pertumbuhan global, berkelanjutan dan inklusif.
Dalam proses ini,anggota APEC sepakat untuk memfasilitasi partisipasi
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan wirausahawanperempuan.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian kita,” ujar Presiden
Yudhoyono.
Kelima, mengingat keterbatasan sumber daya. Anggota
APEC bersepakat untuk bekerja sama meningkatkan pangan regional, energi,
dansumber daya air. Upaya ini ditujukan untuk menanggapi tantangan
pertumbuhan penduduk dan dampak negative perubahan iklim.Pada KTT di
Bali ini, anggota-anggota APEC mulai melihat masalah ini secara
holistic.
Keenam, anggota APEC sepakat untuk memastikan sinergi
APEC dan saling melengkapi dalamhal kerja sama multilateral dan regional
lainnya, misalnya KTT Asia Timur dan G20. Hal ini penting, kata
Presiden Yudhoyono, untuk menciptakan arsitektur kemitraan ekonomi.
Ketujuh,
anggota APEC sepakat untuk bekerja sama erat dengan sektor bisnis
melalui APEC Business Advisory Council (ABAC) untuk mencapai tujuan
perdagangan bebas dan terbuka, serta investasi. Kolaborasi yang kian
dekat akan menghasilkan situasi yang win-win, terutama pada saat ekonomi
globalbelum sepenuhnya pulih.
No comments:
Post a Comment