JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy
Suryo, tegaskan pemerintah siap mendukung dana untuk kepentingan
pelatihan nasional (pelatnas) jangka panjang tim nasional (timnas) U-19.
Pemerintah dan PSSI menurutnya, akan selalu saling support demi menjaga
soliditas timnas Garuda Jaya, julukan timnas U-19.
Setelah
sukses melaju keputaran final Piala AFC U-19 Myanmar, Oktober 2014
mendatang, Evan Dimas dkk rencananya akan digembleng dalam pelatnas
jangka panjang. Dimana pelatnas jangka panjang sendiri adalah keinginan
juru taktik timnas U-19, Indra Sjafri. Bagi pelatih berusia 50 tahun
tersebut, pelatnas jangka panjang sangat baik untuk menjaga soliditas
tim.
Tapi yang jadi perbincangan, dimana pelatnas jangka panjang
tersebut akan digelar belum disepakati. Dan akhir-akhirnya muncul
beberapa wacana, jika pelatnas jangka panjang timnas U-19 akan digelar
di Eropa atau daerah Timur Tengah. Jika memang kedua lokasi itu jadi
alternatif, tentu tidak akan sedikit dana yang dibutuhkan.
Menpora
sesuai dengan UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) No.3/2005,
menyatakan jika pemerintah berwenang untuk melakukan hal tersebut
bersama-sama dengan induk organiasasi dalam hal ini PSSI. Akan tetapi
Menpora juga menegaskan, tidak setiap aksi yang dilakukan pemerintah
sampai masuk kedalam urusan teknis.
“Intinya adalah, pemerintah
mengapresiasi dan berkolaborasi dengan PSSI untuk terus melakukan hal
terbaik. Dimana hal itu dilakukan, demi menjaga soliditas dan kemampuan
tehnikal timnas U-19,” ungkap Menpora, saat dihubungi KORAN SINDO,
Jum’at (18/10).
Akan tetapi bicara soal dana, Menpora menilai
PSSI bisa berdiri sendiri. Maksud Menpora dengan PSSI yang mampu berdiri
sendiri atau mandiri adalah, PSSI dinilai sudah memiliki cukup dana
dengan keberhasilan menggelar berbagai event pertandingan. Seperti Piala
AFF di Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), dan Kualifikasi Piala
AFC U-19 di Jakarta.
“Soal dana, semua sudah ada mekanismenya.
Termasuk kalau hasil-hasil dari pertandingan yang selama ini
diselenggarakan PSSI. Yang sering diberitakan kadang-kadang untung
sekian M dan sebagainya, itu sama sekali alias Rp. 1, pemerintah tidak
memintanya. Sehingga soal keuangan PSSI sudah otonom atau mandiri,”
jelas Menpora.
“Jadi, tahu yang dimaksud kan? Tapi walaupun
begitu pemerintah akan selalu siap untuk backup. Bahkan InsyaAllah saya
akan mendampingi mereka saat ke Timur Tengah dan menjalani ibadah umroh
bersama,” lanjut politisi dari partai Demokrat tersebut.
Sebelumnya,
harapan adanya bantuan dana dari pemerintah untuk pelatnas jangka
panjang timnas U-19 juga disampaikan anggota Komite Eksekutif (Exco)
PSSI Tony Apriliani. Pria yang mengaku sempat menjadi Ketua Anggaran di
DPR RI menyatakan, jika dana Rp.100 miliar sebenarnya bukan hal yang
sulit untuk dikeluarkan Menpora.
“Seharusnya Menpora, yang
merupakan seorang pemerintah, biayai anak-anak yang sudah kelihatan
potensinya. Jangan hanya ini itu tidak boleh, tapi tidak ada tanggung
jawab pemerintah. Kalau menurut hemat saya, jika menjadi Menpora, akan
saya anggarkan Rp. 100 miliar. Saya tahu keuangan Kemenpora, karena saya
dulu menjabar Katua Anggaran di DPR RI,” papar Tony.
“Dana itu
sangat berguna untuk membina anak-anak (timnas U-19), entah mengikutkan
ke liga di Spanyol atau Brasil misalnya. Dengan begitu, pada
penyelenggaraan Piala Asia (Putaran final Piala AFC) U-19, Oktober
2014, mereka sudah siap,” tutupnya.
No comments:
Post a Comment