Thursday 24 October 2013

Kunjungan Delegasi MSG ke Indonesia Dimulai, WPNCL Siap Kecewa

di kawasan Pasifik Selatan yang tergabung dalam grup kerjasama ekonomi kawasan MSG (Melanesian Spearhead Group) itu adalah Papua Nugini, Vanuatu, Fiji, New Caledonia, dan Kepulauan Solomon.
Sesuai hasil kesepakatan KTT lima Menteri Luar Negeri negara-negara rumpun Melanesia dua bulan lalu di Noumea, New Caledonia, kini para petinggi dari negara-negara itu mulai berkunjung ke Indonesia. Kelima negara
Presiden SBY kemarin (12/8/2013) di Istana Bogor, menerima kunjungan Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo. Kunjungan itu layaknya kunjungan kenegaraan umumnya, diwarnai sambutan hangat kedua pimpinan pemerintahan, dilanjutkan pembahasan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti upaya peningkatan kerja sama bilateral, termasuk di bidang ekonomi, dan pemanfaatan program-program capacity building. Mereka juga akan bertukar pandangan tentang perkembangan di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

Usai pertemuan dengan Presiden Susilo Yudhoyono, PM Lilo menyampaikan apresiasinya atas apa yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Papua. Apresiasi positif itu lantaran dia sudah melihat sendiri berbagai kemajuan di Papua seturut kesempatan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada delegasi negara di Pasifik Selatan itu. 

Saya cukup terkesan dengan kemajuan yang terjadi di Papua. Seperti yang anda ketahui saya diberi kesempatan, kehormatan untuk mengunjungi Papua,” ungkapnya sebagaimana dilansir Antaranews.
Kesan positif PM Kepulauan Solomon itu juga disertai harapan agar masyarakat Papua dipersiapakn secara lebih baik, membangun kapasitas untuk hubungan yang lebih baik dalam pembangunan.

Kehangatan di Istana Bogor itu jauh berbeda dengan pemberitaan media Australia sebelum kunjungan itu terjadi. Situs radioaustralia.net.au misalnya, belum apa-apa sudah berprasangka buruk, bahwa kunjungan itu bakal membahas isu penentuan nasib sendiri rakyat Papua Barat sebagaimana aplikasi sebuah organisasi pro Papua merdeka (West Papua National Coalition for Liberation/WPNCL) yang pernah dibahas dalam KTT MSG di Noumea 21 Juni lalu. 

KTT memang sempat terpancing oleh gambaran negatif kondisi Papua yang disampaikan wakil-wakil organisasi WPNCL dalam forum terhormat itu. Untung saja para Menlu MSG mau bersikap obyektif, dengan menunda ambisi WPNCL untuk menjadi anggota penuh MSG. 

Kini, setelah delegasi negara-negara MSG berkunjung ke Indonesia dan melihat sendiri kondisi pembangunan dan perkembangan HAM di Papua, satu demi satu kesan positif mulai mengalir. Dimulai dari PM Kepulauan Solomon. Sebetulnya, kesan positif juga pernah dilontarkan oleh PM Papua Nugini, Michael O’Neil awal Juni lalu ketika berkunjung ke Inonesia. Namun saat itu KTT MSG belum berlangsung, dan belum punya sikap atas aplikasi WPNCL.

Saya kira, WPNCL atau organisasi apapun yang mendukung gerakan separatis Papua harus siap-siap kecewa lantaran kondisi Papua yang mereka deskripsikan dalam KTT di Noumea itu, adalah fitnah belaka.

No comments:

Post a Comment