Wednesday, 2 October 2013

'Masak AS yang Bergejolak, Kita Gemetar Terus'

Nusa Dua - Gangguan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) seringkali memberikan dampak buruk bagi Indonesia. Mulai dari wacana penghentian stimulus oleh bank sentral AS, hingga tutupnya pemerintahan AS saat ini, semua berdampak bagi Indonesia.

Komisaris Utama Panasonic Gobel Group Rachmat Gobel mengatakan, sudah saatnya Indonesia lepas dari ketergantungan asing. Sangat tidak wajar bila kondisi ini terus berulang dari waktu ke waktu.

"Dulu pasar Eropa susah kita kena, kemudian ada The Fed kita juga kena, sekarang pemerintah AS tutup kita juga kena dampaknya. Kalau ini berulang terus terjadi, ya itu masalah negara kita sebenarnya. Masak AS yang bergejolak, kita gemetar terus," ujar Rachmat saat ditemui di sela-sela penyelanggaraan APEC, Nusa Dua, Bali, Rabu (2/10/2013).

Untuk lepas dari ketergantungan asing, menurut Rachmat, yang harus dilakukan adalah mengembangkan pasar domestik. Baik pemerintah, pengusaha, dan pihak lainnya harus bersama-sama saling membantu.

"Kenapa nggak kita kembangkan pasar domestik kita sendiri. Selain industri yang ada, itu amankan dan minuman karena kita punya lahan pertanian dan perkebunan yang luas," sebutnya.

Pasar domestik yang dimaksud adalah mulai dari produksi barang yang memiliki nilai tambah. Rachmat menyayangkan, selama ini pasar dalam negeri masih didominasi oleh produk impor.

"Apapun yang terjadi dengan masalah dunia, dengan Eropa entah ekonomi, kita harus memikirkan kepentingan ekonomi nasional kita, yang tidak hanya pertumbuhan ekonomi itu karena konsumsi, kan kita lebih banyak konsumsi bukan lebih banyak pada pembangunan pengembangan industri itu yang harus dikembangkan, pasar kita harus dijauhkan dari impor tapi bukan hanya menolak, tapi membuka pasar," paparnya.

No comments:

Post a Comment